Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Esports Disebut Olahraga, Bakal Jadi Olimpiade

Kompas.com - 29/12/2023, 20:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permainan gim video (video game) kerap dipertandingkan secara berkelompok atau individu dalam bentuk esports.

Esports atau electronic sports, dikutip dari Cambridge Dictionary, merupakan aktivitas bermain gim komputer melawan orang lain demi uang dan ditonton menggunakan internet.

Meski berupa permainan gim, esports kerap disebut sebagai salah satu bentuk olahraga. Kompetisinya bahkan diadakan menjadi salah satu cabang olahraga di tingkat olimpiade.

Baca juga: Esports Jadi Cabor di PON XX Papua 2021, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach mengungkapkan olimpiade esports tengah dipersiapkan.

"Komisi Esports IOC sedang mempelajari pembuatan Olympic Esports Games,” ujarnya, diberitakan 1news, Kamis (29/12/2023).

Kompetisi ini meliputi sepuluh permainan komputer berupa baseball, panahan, olahraga motor, bersepeda, catur, menembak, berlayar, taekwondo, menari, dan tenis.

Menurut Thomas Bach, evolusi digital khususnya berupa kecerdasan buatan dan esports berpeluang besar bagi olimpiade.

Baca juga: Mengenal Esport dan Bedanya dengan Gaming

Lalu, mengapa gim video (video game) esports dianggap sebagai olahraga?


Baca juga: Kisah Greysia Polii Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 hingga Mantap Pensiun

Esports jadi olahraga

IOC mengumumkan esports menjadi aktivitas olahraga pada pertemuan 28 Oktober 2017 di Lausanne, Swiss.

Diberitakan WIPO Magazine, IOC menilai para pemain gim yang melakukan persiapan dan berlatih intens mungkin sebanding dengan atlet dalam olahraga tradisional. 

Untuk mendapatkan pengakuan IOC, permainan gim yang menjadi esport harus dibuat sesuai dengan aturan dan regulasi olimpiade.

Pengakuan esport sebagai olahraga karena aktivitas tersebut dilakukan dengan kompetisi “menang atau kalah” serta dijalankan berdasarkan seperangkat aturan yang telah ditentukan.

Namun meski diakui sebagai olahraga oleh IOC, ada juga pihak yang tidak setuju dengan hal tersebut.

Baca juga: 13 Pebulu Tangkis Indonesia Peraih Medali Emas Olimpiade

Interactive Software Federation of Europe (ISFE) selaku wakil penerbit gim video dan asosiasi perdagangan nasional mengatakan esports berbeda dengan olahraga.

Dilansir dari Sports Insider (10/3/2023), ISFE mengatakan esports dibuat sesuai kemampuan intelektual perusahaan penerbitnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com