KOMPAS.com - Mi instan kerap kali menjadi menu sarapan yang dikonsumsi sebelum mulai beraktivitas.
Selain rasanya yang sedap, mi instan banyak dipilih lantaran hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk disiapkan.
Sama seperti menu makanan lain, makan mi instan saat sarapan dapat menambah energi dan mengurangi lesu di pagi hari.
Dengan 188 kalori per porsi, mi instan umumnya lebih rendah kalori dibandingkan beberapa jenis pasta lainnya.
Baca juga: Penjelasan Ahli Gizi soal Bahaya Makan Mi Campur Nasi
Sebagai perbandingan, dikutip Healthline, satu porsi lasagna kemasan mengandung 377 kalori. Sementara satu porsi spageti kalengan dan bakso, memiliki 257 kalori.
Kendati demikian, mi instan juga rendah serat dan protein. Meski relatif rendah nutrisi, makanan ini mengandung beberapa mikronutrien, termasuk zat besi, mangan, folat, dan vitamin B.
Beberapa mi instan juga kerap diperkaya dengan nutrisi tambahan. Bahkan, di Indonesia, sekitar setengah dari mi instan telah difortifikasi dengan vitamin dan mineral, termasuk zat besi.
Lantas, bagaimana efek samping mengonsumsi mi instan saat sarapan?
Baca juga: 4 Efek Samping Makan Kerupuk, Tinggi Kalori meski Hanya Tiga Keping
Baca juga: Makan Mi Instan Saat Sahur Disebut Bikin Perut Cepat Lapar, Lantas Apa Solusinya?
Di hampir semua negara, mi instan hadir dalam beragam merek dengan berbagai variasi dan rasa.
Namun demikian, sebagian besar jenis mi instan memiliki kesamaan nutrisi, yakni relatif rendah kalori, serat, dan protein dibanding bahan non-instan.
Setidaknya, satu porsi mi instan mengandung nutrisi antara lain:
Rutin mengonsumsi sarapan mi instan pun dapat membawa dampak tidak menguntungkan bagi tubuh.
Baca juga: Indofood Akan Buat Mi Instan dari Sorgum sebagai Pengganti Gandum, Apa Itu?
Berikut efek samping mengonsumsi mi instan saat sarapan:
Kebanyakan mi instan mengandung bahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat atau MSG, bahan tambahan makanan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.
Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan MSG aman untuk dikonsumsi, potensi dampaknya terhadap kesehatan masih kontroversial.