Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Esports Disebut Olahraga, Bakal Jadi Olimpiade

Esports atau electronic sports, dikutip dari Cambridge Dictionary, merupakan aktivitas bermain gim komputer melawan orang lain demi uang dan ditonton menggunakan internet.

Meski berupa permainan gim, esports kerap disebut sebagai salah satu bentuk olahraga. Kompetisinya bahkan diadakan menjadi salah satu cabang olahraga di tingkat olimpiade.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach mengungkapkan olimpiade esports tengah dipersiapkan.

"Komisi Esports IOC sedang mempelajari pembuatan Olympic Esports Games,” ujarnya, diberitakan 1news, Kamis (29/12/2023).

Kompetisi ini meliputi sepuluh permainan komputer berupa baseball, panahan, olahraga motor, bersepeda, catur, menembak, berlayar, taekwondo, menari, dan tenis.

Menurut Thomas Bach, evolusi digital khususnya berupa kecerdasan buatan dan esports berpeluang besar bagi olimpiade.

Lalu, mengapa gim video (video game) esports dianggap sebagai olahraga?

Esports jadi olahraga

IOC mengumumkan esports menjadi aktivitas olahraga pada pertemuan 28 Oktober 2017 di Lausanne, Swiss.

Diberitakan WIPO Magazine, IOC menilai para pemain gim yang melakukan persiapan dan berlatih intens mungkin sebanding dengan atlet dalam olahraga tradisional. 

Untuk mendapatkan pengakuan IOC, permainan gim yang menjadi esport harus dibuat sesuai dengan aturan dan regulasi olimpiade.

Pengakuan esport sebagai olahraga karena aktivitas tersebut dilakukan dengan kompetisi “menang atau kalah” serta dijalankan berdasarkan seperangkat aturan yang telah ditentukan.

Namun meski diakui sebagai olahraga oleh IOC, ada juga pihak yang tidak setuju dengan hal tersebut.

Interactive Software Federation of Europe (ISFE) selaku wakil penerbit gim video dan asosiasi perdagangan nasional mengatakan esports berbeda dengan olahraga.

Dilansir dari Sports Insider (10/3/2023), ISFE mengatakan esports dibuat sesuai kemampuan intelektual perusahaan penerbitnya.

Ini beda dari olahraga yang tidak memiliki hak kekayaan intelektual dan tidak dimiliki oleh perusahaan tertentu.

Penerapan aturan seperti di olahraga pada umumnya juga tidak bisa berlaku pada esports.

Jika esports diatur menggunakan peraturan olahraga, ini berpotensi menghambat kemampuan penerbit gim video untuk menjalankan permainannya.

Dikutip dari Esports.net, Amerika Serikat memperlakukan atlet esports seperti atlet olahraga lainnya. AS bahkan menawarkan visa atlet bagi para pemain esports yang berkunjung ke sana.

Korea Selatan mengakui esports sebagai olahraga. Federasi Esports Korea juga aktif mencari pengakuan resmi esports dari negara-negara seluruh dunia.

Beberapa negara lain yang juga mengakui esports sebagai olahraga adalah Finlandia, China, Afrika Selatan, Rusia, Italia, Denmark, dan Nepal.

Jerman yang termasuk salah satu pasar esports terbesar Eropa sekaligus negara asal banyak gim video justru juga menunjukkan dukungannya.

Negara terbaru yang mengakui esports sebagai olahraga adalah Ukraina. Negara ini resmi mengakui esports sebagai olahraga pada September 2020.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/29/200000765/alasan-esports-disebut-olahraga-bakal-jadi-olimpiade-

Terkini Lainnya

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke