Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Tidur Siang Justru Terasa Pusing atau “Badmood”, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 23/12/2023, 08:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan berisi cerita warganet yang kerap merasakan pusing atau badmood saat bangun tidur siang, viral di media sosial.

Keluhan tersebut diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @tanyakanrl pada Kamis (21/12/2023).

Dalam unggahannya, warganet mempertanyakan kondisi tersebut karena bertentangan dengan kebanyakan orang.

Pasalnya, tidur siang biasanya membuat seseorang merasa lebih segar.

Sender setiap tidur siang bangunnya suka pusing atau badmood, alias ga cocok tidur siang kayanya. ada yang sama ga? kira kira kenapa ya?” bunyi keterangan dalam unggahan.

Lantas, mengapa bangun tidur siang justru terasa pusing dan badmood?

Baca juga: Mengapa Orang Bisa Ngiler Saat Tidur? Ini Penjelasannya


Penjelasan dokter

Dokter sekaligus praktisi kesehatan tidur dan konsultan utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Andreas Prasadja mengatakan, bangun tidur siang memang bisa sebabkan tidak enak badan seperti pusing atau kondisi hati buruk.

Namun, kondisi tersebut bukanlah hal yang wajar dan menjadi sebagai pertanda buruk bagi tubuh.

“Tidur tidak sehat bisa sebabkan oleh hipersomnia atau kantuk berlebihan, dan memang durasi tidur di malam hari sering kurang,” ujar Andreas kepada Kompas.com, Jumat (22/12/2023).

Hipersomnia atau kurangnya durasi tidur di malam hari itu bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit, seperti sleep apnea, narcolepsy, atau periodic limb movements in sleep.

Menurutnya, tidur siang yang menyebabkan tidak enak badan, tak berkaitan dengan kipas angin atau pendingin ruangan.

“Sehingga, ketika tidur siang, bangun rasanya badan rasanya tidak enak, karena beban utang tidur terlalu tinggi,” kata dia.

Baca juga: Mengapa Mulut Terbuka Saat Tidur? Ini Penjelasan dan Cara Mencegahnya

Perbaiki pola tidur malam hari

Ia mengungkapkan, tidur siang sebenarnya tak perlu terlalu lama, yakni kurang dari satu jam.

“Boleh saja tidur siang panjang, tapi selama ada rasa tidak nyaman, kemungkinan besar tidur malam kurang,” ucap Andreas.

“Idealnya, perbaiki pola tidur di malam hari. Dicukupi kebutuhan tidur di malam hari 7-9 jam, sehingga tidur siang tak perlu terlalu panjang,” tambahnya.

Lebih lanjut, idealnya tidur siang bisa dilakukan pada jam setelah makan siang, karena menyesuaikan jam biologis atau ritme sirkadian.

“Jam biologis biasanya mengantuk setelah jam makan siang, jam 13.000 atau setengah 13.30,” tuturnya.

Baca juga: Tidur dengan Lampu Menyala atau Mati, Mana yang Lebih Sehat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com