Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Temukan 17 Exoplanet yang Bisa Digunakan Mencari Jejak Kehidupan Asing

Kompas.com - 20/12/2023, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seluruh kehidupan yang ada di Bumi pasti membutuhkan air, baik itu manusia, tumbuhan, maupun hewan.

Adanya fakta tersebut membuat para astronom dan pakar astrobiologi memusatkan perhatian mereka dalam mengidentifikasi exoplanet yang mungkin memiliki air di dalamnya.

Exoplanet adalah istilah untuk planet yang berada di luar tata surya.

Air sendiri biasanya berada di permukaan planet, di mana panas langsung dari bintang induknya bisa menjaga zat tersebut agar tidak membeku, dikutip dari The Sun, Selasa (19/12/2023).

Tapi, air juga bisa berada di bawah permukaan planet, di mana sumber panas internal bisa menopang lautan di bawah permukaan yang mengalir.

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan jika Bumi Berbentuk Kubus?


Studi diterbitkan dalam The Astrophysical Journey

Dalam sebuah analisis baru, National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah mengidentifikasi 17 planet yang berpotensi memiliki lautan di bawah permukaannya.

Mereka mengungkapkan, 17 exoplanet itu kemungkinan memiliki lautan di bawah permukaan yang terkubur di bawah lapisan es yang tebal.

Planet-planet tersebut, seperti bulan-bulan es di Jupiter, bisa menjadi tempat yang menjanjikan untuk mencari biosignatures, yaitu tanda-tanda kimiawi kehidupan asing.

Meskipun komposisi yang tepat dari planet-planet ini masih belum jelas, namun suhu permukaan dari planet-planet tersebut diperkirakan jauh lebih dingin daripada Bumi.

Planet-planet tersebut juga lebih tidak padat daripada Bumi, meskipun ukurannya kurang lebih sama.

"Analisis kami memprediksi bahwa 17 exoplanet ini mungkin memiliki permukaan yang tertutup es, namun menerima pemanasan internal yang cukup dari peluruhan elemen radioaktif dan gaya pasang surut dari bintang induknya untuk mempertahankan lautan internal," kata Lynnae Quick dari Goddard Space Flight Center NASA dilansir dari Live Science, Selasa (19/12/2023).

Dengan kata lain, meskipun bintang induknya tidak menyediakan kondisi yang cukup hangat untuk mempertahankan air dalam wujud cair di permukaannya, planet-planet ini mungkin menunjukkan proses yang bisa menghasilkan panas di bawah permukaannya.

Peregangan dan pemampatan batuan di dalam planet saat berinteraksi secara gravitasi dengan "matahari" misalnya, dapat menghasilkan panas internal dalam jumlah yang signifikan dan cukup untuk menopang lautan di bawah permukaan.

Peluruhan radioaktif dari unsur-unsur berat di dalam inti planet juga dapat menghasilkan panas intrinsik.

"Berkat pemanasan internal yang mereka alami, semua planet dalam penelitian kami juga dapat menunjukkan letusan kriovulkanik dalam bentuk gumpalan seperti geyser," kata Quick.

Baca juga: Melihat Potensi Kehidupan di Planet K2-18b, Dapatkah Dihuni Manusia?

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com