Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan PKS Ingin Jakarta Tetap Menjadi Ibu Kota Negara, Bukan IKN

Kompas.com - 27/11/2023, 12:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengutarakan penolakannya terhadap pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Hal itu diungkapkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat menghadiri Rakernas PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat.

"Kita berharap bahwa kalau Allah takdirkan PKS menang maka kita akan menginisiasi bahwa ibu kota negara tetap di Jakarta," ujar Syaikhu dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/11/2023).

Baca juga: IKN di Mata PKB, Dulu Potong Tumpeng agar Rampung 2024, Kini Sebut Pembangunannya Tidak Etis

Alasan PKS tetap ingin ibu kota di Jakarta

Syaikhu membeberkan beberapa alasan Jakarta tetap dijadikan ibu kota negara. Berikut penjelasan Syaikhu.

1. Aspek sejarah

Alasan pertama ibu kota tetap di Jakarta menurutnya pertimbangan sejarah.

Syaikhu menyinggung peristiwa proklamasi kemerdekaan RI yang dibacakan Ir Soekarno pada 17 Agustus 1945 dilakukan di Jakarta.

Ia menambahkan, aspek yang harus dipertimbangkan sebelum pemerintah memindahkan ibu kota negara adalah sejarah. Nilai-nilai historis, kata Syaikhu, tidak mungkin diabaikan.

"Sumpah pemuda dan peristiwa bersejarah lainnya dilahirkan di Jakarta," kata dia. 

Baca juga: Alasan Investor Asing Tak Kunjung Berinvestasi di IKN

2. Faktor pembangunan

Alasan lain mengapa PKS menolak ibu kota dipindahkan ke IKN adalah faktor pembangunan.

PKS menilai pembangunan harus dapat menghadirkan keadilan dan pemerataan di seluruh Indonesia.

Namun, pemerataan pembangunan dengan cara memindahkan ibu kota dinilai tidak tepat. Menurutnya, pemerataan pembangunan bukan dilakukan dengan memindahkan ibu kota.

Tetapi dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan keunggulan daya saing masing-masing wilayah. 

Baca juga: Mengintip Konsep dan Desain Bandara VVIP IKN Nusantara

3. Dimensi antargenerasi

Lebih lanjut, Syaikhu mempunyai pandangan bahwa pembangunan harus memiliki dimensi antargenerasi. Hal tersebut diperlukan demi merawat ekologi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

"Pulau Kalimantan bukan sekadar paru-paru Indonesia tapi juga paru-paru dunia," ungkap Syaikhu.

Meski PKS ingin Jakarta tetap dijadikan ibu kota negara, pembangunan IKN yang sedang berlangsung tidak akan disetop.

IKN akan dijadikan pusat pertumbuhan ekonomi setelah pembangunannya selesai.

"Ibu kota nusantara itu akan tetap kita jadikan pusat pertumbuhan ekonomi. Tentu kita dengan konsep green economy karena memang di sana adalah paru-paru Indonesia dan diakui sebagai paru-paru dunia," ujar Syaikhu.

Baca juga: Keistimewaan Pohon Pule yang Ditanam di IKN, Berkhasiat Obat dan Berharga Fantastis

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com