Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 27-28 November 2023

Kompas.com - 27/11/2023, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada 27-28 November 2023.

BMKG menyebutkan bahwa peringatan diri cuaca ekstrem tersebut dapat berupa hujan lebat, petir, kilat, serta angin kencang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi selama musim peralihan atau pancaroba.

Hal tersebut lantaran awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh ketika pagi menjelang siang hari.

Kendati demikian, menjelang sore hari, awan itu akan menjadi gelap, lalu menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor," ujar Dwikorita, dikutip dari Kompas.com (13/11/2023).

Lantas, daerah mana saja yang berpotensi mengalami hujan lebat, petir, dan angin kencang? 

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Waspadai 6 Penyakit Ini


Wilayah yang berpotensi hujan lebat, petir dan angin kencang

Berdasarkan data yang dikeluarkan BMKG per Minggu (26/11/2023), ada sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan aingin kencang pada 27-28 November.

Berikut daftar wilayah yang terdampak:

27 November 2023

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera UtaraSumatera BaratRiauKep. RiauBengkuluJambiSumatera SelatanKepulauan Bangka BelitungLampungKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan UtaraKalimantan TimurKalimantan SelatanSulawesi TengahSulawesi BaratSulawesi SelatanSulawesi TenggaraPapua.

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera BaratRiauBengkuluJambiSumatera SelatanKep. Bangka BelitungLampungBantenJawa BaratJabodetabekJawa TengahJawa TimurBaliNusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan UtaraKalimantan TimurKalimantan SelatanSulawesi UtaraGorontaloSulawesi TengahSulawesi SelatanMaluku UtaraMalukuPapua Barat.

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera Selatan
  • Jawa Barat
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan.

Baca juga: BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob 23 November-2 Desember 2023, Ini Daftar Wilayahnya

28 November 2023

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera UtaraBengkuluJambiSumatera SelatanLampungKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan UtaraKalimantan TimurKalimantan SelatanSulawesi TengahSulawesi BaratSulawesi SelatanSulawesi TenggaraPapua.

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera UtaraRiauBengkuluJambiSumatera SelatanKepulauan Bangka BelitungLampungBantenJawa BaratJabodetabekJawa TengahJawa TimurNusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan UtaraKalimantan TimurKalimantan SelatanSulawesi UtaraGorontaloSulawesi TengahMaluku UtaraMalukuPapua Barat.

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera SelatanJawa BaratNusa Tenggara BaratKalimantan UtaraKalimantan Selatan.

Baca juga: 8 Wilayah Kurang Hujan Terpanjang di Indonesia hingga Pertengahan November 2023

Penyebab cuaca ekstrem

Dilansir dari laman resmi BMKG, cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Perairan Barat Malaysia, dan di Samudra Hindia Utara Papua.

Sirkulasi siklonik itu kemudian membentuk daerah konvergensi memanjang dari Selat Malaka hingga Malaysia dan di Samudra Pasifik Utara Papua.

Tak hanya itu, daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Kalimantan Selatan hingga Selat Makassar, dari Sabah hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah, daerah konfluensi di Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik Utara Kepuluan Halmahera hingga Laut Sulawesi, di Semenanjung Thailand, di Selat Malaka, dan di Papua bagian Tengah.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis atau sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," tulis BMKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com