Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komet Tiga Kali Ukuran Everest Dikabarkan Meledak dan Mengarah ke Bumi, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 22/10/2023, 12:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komet sebesar tiga kali ukuran Gunung Everest dikabarkan telah meledak dan sedang menuju Bumi.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (20/10/2023), komet bernama 12P/Pons-Brooks ini meledak pada 5 Oktober 2023.

12P/Pons-Brooks merupakan komet kriovolkano dengan diameter atau ukuran inti komet sekitar 30 kilometer.

Sebagai perbandingan, puncak tertinggi di permukaan Bumi, Gunung Everest, memiliki tinggi sekitar 8,8 kilometer. Oleh karenanya, komet ini disebut berukuran lebih dari tiga kali Gunung Everest.

Lantas, apa dampaknya bagi Bumi?

Baca juga: Komet Sebesar Tiga Kali Gunung Everest Meledak dan Mengarah ke Bumi


Komet 12P/Pons-Brooks hanya akan melintas dekat Bumi

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, 12P/Pons-Brooks adalah komet periodik yang mengelilingi Matahari secara teratur dalam periode 71 tahun.

"Layaknya komet-komet periodik pada umumnya, orbit komet Pons–Brooks sangat lonjong," ujar Marufin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/10/2023).

Orbit komet ini membentang dari kawasan orbit Venus untuk perihelion atau titik terdekat dengan Matahari, serta lebih jauh dari orbit Neptunus untuk titik terjauh atau aphelion.

Komet 12P/Pons-Brooks sendiri diprediksi akan mencapai perihelionnya pada 21 April 2024 mendatang.

Bukan menuju Bumi, Marufin mengoreksi bahwa komet ini hanya akan melintas di dekat planet tempat manusia hidup.

Untuk itu, secara umum, tidak akan ada dampak negatif dari melintasnya komet 12P/Pons-Brooks.

"Sementara posisi terdekat ke Bumi akan dicapai pada 2 Juni 2024, (dengan jarak) 232 juta kilometer," terangnya.

Di Indonesia, komet ini akan tampak di langit barat setelah Matahari terbenam pada 2 Juni 2024 dengan ketinggian sekitar 10 derajat.

"Namun redup dengan magnitudo +7. Hanya bisa disaksikan dengan teleskop kecil," kata Marufin.

Dia menambahkan, komet Pons-Brooks merupakan bagian keluarga komet tipe Halley, yakni kelompok komet dengan dinamika orbit yang dikendalikan gravitasi Jupiter dan Saturnus.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

Tren
Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Tren
Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Tren
Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Tren
7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

Tren
Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Tren
Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tren
Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Tren
20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

Tren
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Tren
Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Tren
50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

Tren
Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com