Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tutup TikTok Shop, Ini yang Akan Dilakukan Malaysia

Kompas.com - 09/10/2023, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malaysia mengkaji keputusan Indonesia menutup TikTok Shop sebelum mengambil kebijakan terkait hal itu untuk diterapkan di negaranya. 

Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengaku menerima banyak keluhan dari masyarakat yang prihatin dengan tindakan penutupan TikTok Shop di Indonesia.

Sementara di sisi lain, dia juga menerima protes dari banyak toko-toko di Malaysia yang mengeluhkan persaingan harga produk yang ada di paltform tersebut.

“Banyak masyarakat Malaysia yang menggunakan platform TikTok Shop untuk menjual barang. Oleh karena itu, saya akan meminta Komisi Komunikasi dan Multimedia (MCMC) dan Kementerian untuk melihat dasar tindakan yang diambil pemerintah Indonesia," terang Fahmi dikutip dari Malaymail.

Baca juga: Pertama Kali Diluncurkan pada 2021, TikTok Shop Resmi Ditutup Hari Ini Pukul 17.00 WIB

Predatory pricing

Ia menilai, TikTok perlu memberikan penjelasan ke Pemerintah Malaysia terkait penutupan di Indonesia terutama mengenai isu predatory pricing yang dinilai mengancam pengusaha lokal Indonesia.

Diketahui, predatory pricing adalah kegiatan menjual barang di bawah harga normal dan jauh dari harga modal. Tujuan kegiatan predatory pricing adalah untuk mematikan pesaingnya. 

Tak hanya soal predator pricing, menurut Fahmi TikTok juga harus menjelaskan mengenai perlindungan data pribadi yang juga menjadi kekhawatiran masyarakat ketika berbelanja di TikTok Shop.

Pihaknya menyadari bahwa semua platform media sosial akan mempelajari perilaku pengguna termasuk apa yang disuka, apa yang dibagikan, apa yang dibeli, dan apa yang ditonton.

"Jadi beberapa hal perlu dicermati oleh Kementerian dan MCMC, terutama pada aspek konsumerisme atau perlindungan data pribadi," tutunya.

Fahmi bahkan mengaku akan menghubungi langsung manajemen TikTok untuk membahas masalah tersebut. 

Fahmi juga mengatakan, diskusi dengan TikTok juga penting untuk dilakukan, mengingat pihaknya juga mendapatkan keluhan dari sejumlah pihak media.

"Banyak perusahaan yang tidak lagi mengeluarkan biaya untuk beriklan melalui media (tradisional) tetapi memilih beriklan melalui platform media sosial sehingga berdampak pada media," ujarnya.

Dirinya mengaku sangar prihatin dengan kondisi tersebut.

Baca juga: TikTok Akan Luncurkan Akun Berbayar dan Bebas Iklan, Biaya Rp 78.000

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com