Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Dugaan Motif Siswa MA di Demak Bacok Leher Sang Guru

Kompas.com - 26/09/2023, 07:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - MAR, seorang siswa yang masih duduk di kelas XII salah satu Madrasah Aliyah (MA), Kabupaten Demak, Jawa Tengah membacok gurunya (AFR) saat mengawasi Penilaian Tengah Semester (PTS), Senin (25/9/2023).

Akibatnya, korban (AFR), guru olahraga dan kesiswaan itu mengalami luka di bagian leher. Beruntung, nyawanya masih terselamatkan.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu mengatakan, korban dilarikan ke RSUD DR Karyadi Semarang untuk mendapat merawatan medis.

"Tadi terakhir dibawa ke RS tapi kita belum tahu kondisinya, masih dimonitor," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Kisah Firmansyah, Anak SD yang Viral Usai Disebut Pindah ke SLB karena Di-bully

Baca juga: Alasan Siswa SMA di Banjarmasin Tikam Teman di Kelas

Kronologi kejadian siswa bacok guru

Diberitakan sebelumnya, insiden penganiayaan itu terjadi di salah satu MA swasta di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten, Demak, Jawa Tengah, Senin (25/9/2023) sekitar pukul 9.30 WIB.

Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya mengungkapkan, kronologi bermula ketika AFR tengah mengawasi PTS dan membagikan soal di kelas XII IPS.

Tiba-tiba, pelaku, MAR, masuk ke dalam ruangan sambil mengucapkan salam.

Pelaku kemudian mengeluarkan sabit dari belakang pinggangnya dan mengarahkan senjata tajam itu ke AFR.

"Sabit mengenai bagian leher korban sebelah kanan dan lengan sebelah kiri," ucapnya.

Usai melakukan tindakan keji kepada gurunya itu, MAR berlari keluar kelas dan melemparkan sabit ke lapangan. Dia kemudian pergi menggunakan sepeda motor.

Hingga Senin (25/9/2023) malam, pelaku penganiayaan tersebut belum ditemukan. Pihak kepolisian masih mencari keberadaan pelaku.

Baca juga: Pria di Depok Bacok Pencuri Ponselnya yang Sudah Bersimpuh Minta Maaf, Fenomena Apa?

Dugaan motif pelaku

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu menduga, pelaku membacok korban lantaran dendam pribadi.

Sebagai guru kesiswaan, AFR kerap mengurus siswa bermasalah.

"Motifnya itu, yang bersangkutan diduga ada unsur dendam. Karena guru kesiswaan yang banyak mengurusi siswa bermasalah," kata Satake, dikutip dari Kompas.com, Senin.

Sebelum insiden itu terjadi MAR merupakan siswa yang kerap bolos dan tidak masuk sekolah.

Namun, pada saat kejadian, pelaku tiba-tiba datang ke kelasnya dan membacok sang guru yang hendak membagikan soal.

(Sumber: Ari Widodo, Titis Anis Fauziyah | Editor: Khairina).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com