Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Menko PMK soal Wacana Larangan Pergi Haji Lebih dari Sekali

Kompas.com - 26/08/2023, 16:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wacana soal larangan pergi haji lebih dari satu kali kembali muncul dan menjadi perbincangan. 

Wacana tersebut diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dalam Seminar Nasional Kesehatan Haji di Aula Heritage Kemenko PMK, Kamis (24/8/2023).

Muhadjir mengatakan, kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu hanya satu kali.

Selanjutnya, apabila ada masyarakat yang ingin pergi haji lebih dari satu kali, sebaiknya kesempatan ini diberikan kepada orang lain yang belum pergi haji.

"Wacana ini perlu dibahas karena jemaah haji yang semakin menua berimplikasi terhadap kesehatan," kata Muhadjir, dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/8/2023).

Baca juga: Alasan Polisi Tangkap Jemaah Haji Wanita Setibanya dari Tanah Suci

Alasan naik haji hanya satu kali

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai konferensi pers di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/8/2023). KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai konferensi pers di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Muhadjir menjelaskan alasan di balik wacana larangan bagi masyarakat untuk menunaikan ibadah haji lebih dari satu kali.

Ia mengatakan, larangan naik haji lebih dari sekali dinilai relevan dan mungkin dilakukan untuk memotong lamanya antrean keberangkatan jemaah haji.

Antrean yang lama, kata Muhadjir, menyebabkan jumlah jemaah lanjut usia (lansia) bertambah setiap tahunnya.

Hal tersebut bisa menjadi masalah mengingat di masa depan persoalan kesehatan akan semakin kompleks bila jumlah jemaah lansia bertambah.

"Semakin banyak lansia karena antrean yang panjang. Itu masalah serius yang harus dipersiapkan," imbuh Muhadjir.

Baca juga: Sertifikat Haji Sudah Bisa Diunduh secara Online, Begini Caranya

Jumlah jemaah lansia

Banyaknya jemaah haji yang sudah lansia dapat dilihat dari data penyelenggaraan haji pada 2023.

Dilansir dari Kemenko PMK, Jumat (25/8/2023), jumlah jemaah yang usianya lebih dari 60 tahun mencapai 43,78 persen.

Sementara itu, jumlah jemaah haji yang meninggal mencapai 774 orang atau 3,38 permil dengan mayoritas berumur lansia.

Secara epidemiologi, jemaah haji lansia memiliki risiko 7,1 kali lebih besar untuk meninggal bila dibandingkan dengan jemaah haji non-lansia.

Risiko meningkat karena mereka yang sudah sepuh rentan terkena penyakit, seperti sepsis atau infeksi yang menyebabkan kegagalan organ.

Selain itu, penyakit lain yang banyak dialami jemaah haji lansia adalah syok kardiogenik atau ketidakmampuan jantung memompa darah dan jantung koroner.

Baca juga: Pulang Haji, Bolehkah Membawa Air Zamzam ke Dalam Koper?

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com