Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Hujan Abu Tipis di Yogyakarta, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kompas.com - 26/08/2023, 14:29 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video hujan abu tipis di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (25/8/2023) pukul 06.00 WIB beredar di media sosial TikTok.

Video itu diunggah oleh Yogi Anwar (31).

"Hujan abu tipis, kabut di area dekat Pasar Sleman. Hati-hati dan gunakan masker," ucapnya.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (26/8/2023), Yogi membenarkan bahwa video itu diunggah oleh dirinya sendiri.

Baca juga: Ramai soal Muncul Awan Lentikular Saat Merapi Erupsi, Apa Itu?

Dia mengatakan, kabut pada pagi hari itu memang cukup tebal.

"Tapi entah abu atau bukan. Tetapi beberapa orang bilang ada abu, tapi sangat tipis sekali," tuturnya.

Yogi mengatakan, saaa fenomena terjadi, udara terasa cukup dingin dan berkabut tebal.

Namun, pada Sabtu pagi, kabut tebal itu tidak muncul lagi.

"Hari ini tidak terjadi lagi kabut tebal, cuma kemarin pagi di beberapa wilayah. Kalau hari ini sudah normal," kata dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Kelud Meletus, Hujan Abu Lumpuhkan Jawa

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

@yogik_anwr kondisi terkini wilayah sekitar sleman jogjakarta, hujan abu tipis bercampur kabut pekat jumat, 25 agst 23 jam 06.00 wib #hujanabu #kabut #cuaca ? suara asli - MassyogiK

BPPTKG: kabut akibat kemarau

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan bahwa pihaknya mendapat banyak pertanyaan soal fenomena hujan abu tipis di sejumlah wilayah.

Namun, dia memastikan bahwa fenomena itu bukan hujan abu.

"Jogja (Yogyakarta) hingga Purworejo terpantau kabut seperti hujan abu. Namun sebenarnya hanya kabut akibat kemarau," terang dia kepada Kompas.com, Sabtu.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, kondisi gelap pada pagi hari yang terjadi di beberapa tempat itu kemunkinan disebabkan karena faktor cuaca dan debu.

Adapun aktivitas Gunung Merapi pada Jumat (25/8/2023) menunjukkan bahwa terpantau jelas dan asap kawah tidak teramati.

Baca juga: Mengapa Oro-oro Kesongo Erupsi, dan Akankah seperti Lumpur Lapindo?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com