Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pasien Jantung Tidak Bisa Operasi karena Biaya Mahal, Ini Kata BPJS Kesehatan

Kompas.com - 22/08/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan seorang pasien jantung dan tidak bisa melanjutkan pengobatannya karena kendala biaya yang disebutkan tidak ditanggung BPJS Kesehatan ramai di media sosial.

Unggahan video itu dibuat oleh akun X (dulunya Twitter) @berlianidris (Berlian Idriansyah Idris) pada Kamis (17/8/2023).

Berlian diketahui merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS EMC Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten.

Kompas.com telah menghubungi dr Berlian Idriansyah Idris pada Minggu (20/8/2023) dan sudah mendapatkan izin untuk mengutip informasi dalam unggahan tersebut.

"Sungguh kasian pasien saya dgn sakit jantung yg sudah hampir tiga tahun tak juga dioperasi. Kmrn beliau kontrol pasca rawat; kondisinya tiap hari sesak, yg bertambah bila aktivitas. Tak ingin ada masalah & tidak meminta donasi, krn putus asa, ia beranikan membuat pengakuan," tulis pengunggah.

"Bulan lalu tim dokter yg akan mengoperasi akhirnya menjelaskan: alat yg diperlukan sangat mahal, tidak ditanggung BPJS, & RS tak sanggup membantu. Ia diminta menyiapkan dana Rp103 jt (!) yang ia tak punya untuk membeli pembuluh & katup aorta buatan utk memperbaiki jantungnya," tambahnya.

Baca juga: Benarkah Berobat Menggunakan BPJS Kesehatan Bisa dengan Menunjukkan KTP?


Baca juga: Apakah Ada Obat-obatan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Pernyataan pasien

Selain itu, dalam unggahan video tampak pasien yang berinisial I (51) juga memberikan pengakuan atas kondisi yang ia alami.

Pria yang berasal dari Tangerang Selatan, Banten tersebut mengaku membutuhkan biaya yang besar untuk operasi dan pengobatan tersebut tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

"Saya sudah sering masuk rumah sakit, nggak kuat seseknya semakin berat. Saya harus operasi ganti katup dan pembuluh darah aorta. Sudah hampir 3 tahun saya menunggu," ucap pasien dalam video tersebut.

"Terakhir bulan lalu, tim dokter rumah sakit yang mengoperasi akhirnya terus terang bilang katup dan pembuluh darah yang mahal dan tidak masuk BPJS. Rumah sakit sudah membantu operasi banyak orang tetapi uangnya terbatas. Saya diminta nyiapin uang ratusan juta rupiah, saya menyerah," sambungnya. 

Ia berharap pemerintah dapat membantu agar orang-orang sepertinya bisa mendapatkan penanganan yang baik.

Hingga Senin (22/8/2023) pagi, video tersebut sudah dilihat lebih dari 418.000 kali dan mendapatkan lebih dari 75 komentar dari warganet.

Baca juga: Apakah Biaya Membersihkan Kotoran Telinga Ditanggung BPJS Kesehatan?

Lantas, bagaimana tanggapan BPJS Kesehatan terkait video viral tersebut?

Tanggapan BPJS Kesehatan

Seorang petugas tengah melayani peserta di sebuah kantor BPJS Kesehatan belum lama ini.KOMPAS.com/Bagus Supriadi Seorang petugas tengah melayani peserta di sebuah kantor BPJS Kesehatan belum lama ini.

Saat dikonfirmasi, Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat
BPJS Kesehatan Agustian Fardianto (Ardi) menyampaikan, pada prinsipnya BPJS Kesehatan menjamin pelayanan kesehatan di rumah sakit berdasarkan indikasi medis, termasuk pelayanan tindakan pada penyakit jantung.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki Setiap Hari? Ini 7 Manfaatnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki Setiap Hari? Ini 7 Manfaatnya

Tren
Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Tren
Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Tren
Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com