Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat EMU "Red Komodo" dan CIT "Doctor Yellow" Kereta Cepat Digandengkan, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 28/06/2023, 16:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto yang memperlihatkan Electric Multiple Unit (EMU) yang dijuluki "Red Komodo" dan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi berjuluk "Doctor Yellow" digandengkan ramai di media sosial.

Foto itu salah satunya dibagikan akun Instagram @brithyanugroho_a pada Minggu (25/6/2023).

"Red Komodo feat Doctor Yellow. KCIC400AF dan KCIC400AF Comprehensive Inspection Train (CIT) saat melakukan uji coba bersama dalam 1 rangkaian," demikian narasi yang dituliskan pemilik akun.

Kompas.com telah mendapatkan izin dari pemilik akun untuk menggunakan fotonya dan menampilkannya dalam pemberitaan ini.

Baca juga: Benarkah Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kalahkan Shinkansen?

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Brithyan Nugroho (@brithyanugroho_a)

Baca juga: Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gratis 3 Bulan, Mulai Kapan?

Akun Instagram resmi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), @keretacepat_id, kemudian mengunggah ulang foto tersebut.

Pihak KCJB menuliskan, kereta cepat bisa berjalan bergandengan dengan kecepatan yang sama.

"Dengan ini kapasitas penumpang KCJB bisa bertambah dari 601 penumpang jadi 1.202. Semuanya bisa jadi 2x!" tulis @keretacepat_id.

Baca juga: Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Melaju 350 Kpj, Kapan Mulai Beroperasi?

Lantas, apa tujuan digandengkannya EMU dan CIT KCJB tersebut?

Penjelasan KCIC

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).Dok. PT KCIC Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, penggandengan EMU dan CIT KCJB merupakan rangkaian dari testing dan commisioning.

Eva menyebutkan, rangkaian yang digandengkan dalam rangka menguji kemampuan prasarana KCJB, yaitu CIT atau kereta inspeksi dan EMU atau kereta penumpang.

"Penggabungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa prasarana KCJB mulai dari jalur rel, persinyalan, kelistrikan, dan komunikasi mampu melayani dua rangkaian kereta cepat sekaligus," ujarnya, kepada Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Sehingga pada kondisi tertentu, rangkaian KCJB dapat digabungkan untuk meningkatkan kapasitas angkut, terlebih saat momen seperti mudik atau libur panjang.

Dia menjelaskan, satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta penumpang dengan total kapasitas tempat duduk sebanyak 601 kursi.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta Bandung Tembus 300 Kpj, Bekasi Tegalluar Tak Sampai 45 Menit

Jumlah tempat duduk menjadi 1.202

Dengan penggandengan dua rangkaian KCJB, maka total panjang rangkaiannya menjadi 16 kereta sehingga jumlah tempat duduk yang tersedia menjadi 1.202.

"Berdasarkan data, pengujian berjalan lancar dengan waktu tempuh dari Bekasi menuju Tegalluar ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit," kata Eva.

Eva menuturkan, KCIC bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini tengah mempersiapkan izin operasi KCJB.

Sebagai informasi, KCJB adalah layanan kereta api cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam.

KCJB memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer dengan 13 terowongan dan akan melayani 4 stasiun pemberhentian, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Baca juga: Koin Berdiri Tak Goyang Saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung Melaju 180 Km/Jam, KCIC Ungkap Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com