Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur: Informasi Tiket dan Jadwalnya

Kompas.com - 01/06/2023, 21:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fastival Lampion di Candi Borobudur merupakan agenda tahunan yang menjadi salah satu rangkaian perayaan Hari raya Waisak.

Tahun ini, Festival Lampion Waisak 2023 akan berlangsung pada Minggu (4/6/2023).

Dalam acara tersebut, ribuan lampu lampion akan diterbangkan oleh para peserta festival.

Baca juga: Kemenag Tegaskan Hari Raya Waisak Jatuh 4 Juni dan Bukan 6 Mei 2023

Informasi tiket

General Manajer PT TWC Jamaludin Mawardi mengatakan, tiket Festival Lampion ini terdiri dari dua jenis.

Keduanya adalah tiket untuk menerbangkan lampion dan menonton festival.

Khusus untuk tiket penerbangan lampion, harga yang dipatok mencapai Rp 500.000 dan hanya bisa dibeli secara online.

Baca juga: Sejarah Candi Borobudur, Lokasi Perayaan Hari Raya Waisak 2023


Sayangnya, tiket pelepasan lampion sudah terjual habis.

"Tiket lampion sudah sold out," kata Jamal saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/6/2023).

Untuk tiket menonton festival (tidak ikut menerbangkan lampion), dikenakan biaya sebesar Rp 50.000 per orang.

Menurutnya, tiket jenis ini masih tersedia untuk pemesanan di tempat atau on the spot.

"Ada yang lewat panitia, ada lewat TWC, tapi sudah sold out," jelas dia.

Baca juga: Rahasia 32 Biksu Kuat Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, Ternyata Mereka Biksu Hutan

Jadwal peringatan Waisak

Tri Suci Waisak-Biksu berjalan di antara stupa candi saat menjalankan prosesi pradaksina di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/5). Prosesi ini dalam menyambut Perayaan Tri Suci Waisak 2556 BE. Perayaan tersebut memperingati tiga peristiwa penting yaitu kelahiran, kesempurnaan dan wafatnya sang Budha Gautama.



Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN)

26-05-2012P RADITYA MAHENDRA YASA Tri Suci Waisak-Biksu berjalan di antara stupa candi saat menjalankan prosesi pradaksina di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/5). Prosesi ini dalam menyambut Perayaan Tri Suci Waisak 2556 BE. Perayaan tersebut memperingati tiga peristiwa penting yaitu kelahiran, kesempurnaan dan wafatnya sang Budha Gautama. Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN) 26-05-2012

Tahun ini, tema peringatan Waisak adalah "Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma dalam Kehidupan Sehari-hari" dengan subtema "Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Perdamaian Dunia".

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (23/5/2023), rangkaian Waisak 2023 akan dimulai dengan kegiatan bakti sosial pengobatan gratis untuk masyarakat umum pada 30-31 Mei 2023 di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyambutan para biksu yang melakukan ritual thudong dari Thailand menuju Candi Borobudur.

Baca juga: Cuti Bersama 2 Juni 2023, Libur atau Tidak? Ini Ketentuannya...

Beberapa kegiatan lainnya sama seperti perayaan tahun sebelumnya, yakni prosesi pengambilan api abadi di Mrapen, Kabupaten Purwodadi, dan air suci di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung.

Api dan air itu kemudian disemayamkan di Candi Mendut.

Selanjutnya, umat akan melakukan proses kirab membawa api abadi, air suci, dan relik Buddha lainnya dari Candi Mendut menuju Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.

Puncak peringatan Hari Raya Waisak 2567 BE/2023 akan dimeriahkan dengan penerbangan lampion pada Minggu, 4 Juni 2023, malam, di Marga Utama Candi Borobudur.

Baca juga: Jumat 2 Juni 2023 Cuti Bersama, Apakah Karyawan Swasta Libur?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com