Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Unggahan Sebut Perilaku Selingkuh Tidak Bisa Disembuhkan, Benarkah?

Kompas.com - 27/04/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unggahan menyebut perilaku selingkuh tidak bisa disembuhkan, viral di media sosial.

Unggahan itu diposting oleh akun ini pada Selasa (25/4/2023).

Dalam unggahan itu, terdapat foto dari seseorang yang bertanya orang selingkuh bisa disembuhkan atau tidak.

Pengunggah memberikan keterangan untuk menjawab pertanyaan itu bahwa selingkuh tidak bisa disembuhkan.

Jawabannya pada jawab gabisa ya. Aku pernah selingkuh sekali dan nyesel bgt. Aku gamau ulangin dan udh ga hubungan sama siapa2 lagi. Aku merasa galayak buat siapapun takut selingkuh itu penyakit,” tulis pengunggah pada keterangannya.

Hingga Kamis (27/4/2023), unggahan itu sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali dan mendapat 11.400 likes.

Baca juga: Apakah Hobi Selingkuh Menurun secara Genetik?

Penjelasan psikolog

Dosen psikologi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Partini mengatakan, perilaku selingkuh dapat disembuhkan.

“Tentu saja (bisa sembuh). Apapun perilaku yang tidak sesuai harapan tentu saja bisa dibantu untuk sesuai harapan, termasuk selingkuh,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Partini menjelaskan, selingkuh sebenarnya perilaku yang bertentangan dengan suara hati setiap individu.

“Karena pada dasarnya setiap insan (individu) diberi potensi untuk setia pada pasangannya,” ujarnya.

Senada, dosen psikologi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo menegaskan, perilaku selingkuh dapat disembuhkan.

“Terkait psikologi atau kejiwaan, masalah atau hambatan psikologi, termasuk selingkuh dapat disembuhkan,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

“Namun, tergantung kepada pribadi masing-masing lagi,” lanjutnya.

Ratna menjelaskan, ada pendapat yang mengatakan bahwa orang yang melakukan perselingkuhan itu masih mempunyai hati nurani.

Baca juga: 3 Kasus Selingkuh Berujung Maut di Indonesia

Kepribadian manusia

Seorang ahli psikolog dari aliran psikodinamika, Sigmund Freud mengatakan, kepribadian manusia dibagi menjadi id, ego dan superego.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com