Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Napak Tilas Peradaban Islam di Madrid

Kompas.com - 23/04/2023, 11:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DARI beberapa kali kunjungan ke Spanyol, saya memperoleh kesan bahwa warisan peradaban Islam dapat saya temukan di Granada, Kordoba, Sevilla, Cadiz, tetapi justru tidak di ibu kota Spanyol masa kini, yakni Madrid. Ternyata saya keliru.

Pada tahun 865, Kalif Muhammad I, putra Abd-ar-Rahman II, memerintahkan pembangunan konstruksi sebuah istana dan sitadel di Majerit sebagai alih-eja Arab dari nama asli bahasa Spanyol kuno, yaitu Matrice yang bermakna “mata air” karena kawasan tersebut berdekatan dengan sungai kecil yang mengalir di kawasan Madrid masa kini yang disebut sebagai Calle de Segovia.

Dua abad kemudian pada tahun 1083, citadel Majerit direbut oleh Raja Leon dan Castille, Alvonso VI Nan Perkasa dengan mengibarkan bendera Nasrani.

Pada masa itu desa Majerit dihuni bersama oleh masyarakat Muslim, Nasrani, dan Yahudi yang hidup damai berdampingan.

Nama Madrid jelas berasal dari Majerit yang berarti sejak dahulu kala peradaban Islam sudah cukup berpengaruh terhadap Madrid.

Petilasan dinding kota yang pertama didirikan di Madrid pada sekitar tahun 850 dan dilanjutkan pada abad X oleh Kalif Abd-ar-Rahman III kini dapat ditemukan di taman Emir Mohammed I di sekitar Cuesta de la Vega.

Museum San Isidro kini masih menyimpan vestiga dari tiga situs penting Islam di Madrid, yakni Plaza de la Armería (Alcázar), Cuesta de la Vega dan Cava Baja/Plaza de los Carros, yang menegaskan eksistensi masyarakat Muslim di luar Dinding Kota Tua Madrid.

Perumahan serta menara Lujnaes di Plaza de la Villa menampilkan gaya arstektural Mudejar yang diwariskan oleh peradaban Islam di kota Madrid.

Di pusat kota tua distrik Moorish di distrik La Latina Madrid masa kini berdiri megah gereja San Pedro el Viejo dengan menara Mudejar berasal dari abad XIV sama halnya dengan gereja San Nicolas de los Servitas di kawasan de las Austrias alias Hapsburg Madrid.

Para struktur arkeologis tersebut kini dianggap sebagai monumen tertua kota Madrid setelah Dinding Arab dan Islamik minaret yang reruntuhannya ditemukan di kawasan parkir di bawah tanah Plaza de Oriente.

Petilasan situs Mudejar kota Madrid dalam kondisi terutuh berada di kawasan Shrine of Santa Maria la Antigua yang kini berada di dekat pemakaman Carabanchel. Di samping arsitektur, jelas bahwa bahasa dan musik Spanyol terpengaruh oleh bahasa dan musik Arab.

Kesemuanya merupakan fakta tak terbantahkan yang membuktikan bahwa pada hakikatnya Madrid memiliki latar belakang sejarah peradaban Islam di Spanyol yang tidak kalah penting ketimbang Granada, Valencia, Cadiz, Kordoba serta lain-lain kota di Andalusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com