Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Menunjukkan Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius?

Kompas.com - 22/10/2022, 12:27 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus munculnya gangguan gagal ginjal akut misterius di Indonesia, utamanya pada anak-anak tengah menjadi perhatian banyak pihak.

Terlebih, puluhan anak meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Berdasarkan temuan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa gejala yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius ini adalah batuk, pilek, diare, hingga muntah.

Gejala selanjutnya yang akan muncul beberapa hari setelah batuk, pilek, diare, muntah, dan demam adalah tidak bisa buang air kecil.

Pasalnya, tidak ada urine yang muncul seperti yang dialami seorang penderita dehidrasi berat pada umumnya.

Baca juga: Tentang Obat Sirup yang Mengandung Etilen Glikol dan Alternatifnya

Lantas, apa yang dilakukan jika anak mengalami gejala gagal ginjal akut misterius?

Penanganan kasus gagal ginjal akut misterius

Dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan Kurniawan Satria Denta mengatakan, penanganan penyakit gagal ginjal akut misterius tersebut tergantung pada gejala yang terjadi.

Menurutnya, jika gejala yang muncul adalah demam, maka cukup dengan kompres hangat dan penuhi kebutuhan cairan tubuh.

Namun, orangtua harus segera membawa anak ke rumah sakit apabila tidak ada kencing selama 6 jam.

"Kalau tidak ada kencing selama 6 jam di luar jam tidur, segera bawa ke fasilitas kesehatan," kata dr Denta kepada Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Waspada Gejala yang Mengarah pada Gagal Ginjal Akut, Apa Saja?

Gejala bisa berbeda-beda

Ia menjelaskan, tidak adanya air kencing selama 6 jam bisa dijadikan patokan untuk membawa anak ke rumah sakit.

Kendati demikian, ia menyebut gejala masing-masing pasien bisa berbeda.

"Bisa beda-beda, tidak mesti sama tiap pasien. Gejala juga belum pasti didahului demam," katanya lagi.

Baca juga: Idap Gagal Ginjal Akut, Apa Saja Langkah Pertolongan Pertamanya?

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya menemukan tiga zat kimia berbahaya pada pasien gagal ginjal akut misterius.

Ketiganya adalah etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), serta ethylene glycol butyl ether (EGBE).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com