KOMPAS.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) masih mencari dan menyelidiki fakta-fakta dari tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Mereka menginvestigasi dengan turun ke lapangan dan mendatangi sejumlah pihak terkait dalam tragedi Kanjuruhan.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan mengakibatkan 131 orang meninggal dunia, termasuk dua personel Polri.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam di Tanah Air.
Baca juga: Viral, Foto Mata Merah Disebut akibat Terkena Gas Air Mata, Ini Kata Dokter
Berikut update tragedi Kanjuruhan yang dirangkum hingga Selasa (11/10/2022).
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menemukan ada beberapa gas air mata kedaluwarsa atau expired yang ditembakan di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya menemukan gas air yang kedaluwarsa itu di lapangan.
“Ya, ada beberapa yang diketemukan (kedaluwarsa) ya, yang tahun 2021, ada beberapa ya,” kata Dedi, dikutip dari Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Mengenal Gas Air Mata, Kandungan hingga Tips Mengurangi Dampaknya
“Saya belum tahu jumlahnya tapi masih didalami oleh labfor (laboratorium forensik) tapi ada beberapa,” ucapnya.
Dedi menjelaskan, gas air mata yang kedaluwarsa sudah tidak begitu efektif. Sebab, zat kimia di dalam gas air mata yang kedaluwarsa itu akan menurun kadarnya.
“Ketika tidak diledakkan di atas maka akan timbul partikel lebih kecil lagi dari pada partikel yang lebih kecil lagi daripada bedak yang dihirup kemudian kena mata mengakibatkan perih. Jadi kalau sudah expired justru kadarnya berkurang, kemudian kemampuannya akan menurun,” jelas Dedi.
Baca juga: Kerusuhan Kanjuruhan dan Efek Gas Air Mata
Dikutip dari Kompas.com, Senin (10/10/2022), TGIPF mengantongi sejumlah barang bukti dan informasi penting dari Aremania, fans tim sepak bola Arema.
“Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan,” ujar Akmal dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Hanya saja, Akmal tak merinci barang bukti apa yang didapatkan dari pertemuannya dengan para korban dan saksi tragedi Kanjuruhan.