Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Jepang Kembangkan Kecoak Cyborg untuk Mencari Korban Bencana Alam

Kompas.com - 26/09/2022, 16:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh lembaga ilmiah Jepang, Cluster for Pioneering Research (CPR) RIKEN, merancang sebuah sistem yang menciptakan kecoak cyborg.

Dilansir dari The Japan Times, penelitian itu menggunakan kecoak Madagaskar yang mudah ditangani karena tidak terbang.

Selain itu, hewan ini memiliki panjang mencapai 6 cm dan mengeluarkan suara mendesis.

Adapun cyborg adalah integrasi mesin dan organisme yang tidak hanya dapat digunakan untuk menggantikan bagian tubuh yang rusak pada organisme, tetapi juga untuk mewujudkan fungsi di luar kemampuan normalnya.

Kecoak ini dilengkapi dengan sel surya ultra tipis 4 mikrometer yang menempel di punggungnya.

Metode menempelkan panel surya ini tidak menutup kemungkinan bisa diterapkan pada serangga lain.

Peneliti mengklaim bahwa dengan melengkapi kecoak dengan sel surya ultra tipis, kita dapat mengontrol kaki serangga tersebut dari jarak jauh untuk jangka waktu yang lama.

Para peneliti mempublikasikan temuan mereka di jurnal ilmiah npJ Flexible Electronics pada 5 September 2022.

Baca juga: 10 Cara Mengusir Kecoa, Ampuh dan Tanpa Sentuh


Misi kecoak cyborg

Menurut Indian Today, para ilmuwan mengembangkan kecoak cyborg untuk membantu pencarian dan penyelamatan dengan cara menempelkan perangkat pemanen energi yang ada di tubuh kecoak.

Sistem perangkat ini dapat digunakan untuk memantau lingkungan, melacak pergerakan, dan mengoordinasikan misi pencarian hingga penyelamatan selama bencana alam.

Para peneliti akan mengembangkan "ransel" berupa sel surya tipis yang menempel di badan kecoak dan dihubungkan ke sistem saraf organisme tersebut.

Dengan begitu, harapannya, studi terbaru ini dapat berkontribusi untuk pemanfaatkan serangga cyborg, termasuk kemampuannya untuk mencari korban selamat yang terperangkap di puing-puing atau di zona gempa yang berbahaya.

Baca juga: Bolehkah Membunuh Kecoa sampai Hancur?

cara mengusir kecoak dari rumah dapat menggunakan bahan-bahan berupa pasta gigi, sabun cuci piring, dan jeruk nipis atau lemon.Shutterstock/PitukTV cara mengusir kecoak dari rumah dapat menggunakan bahan-bahan berupa pasta gigi, sabun cuci piring, dan jeruk nipis atau lemon.

Bisa dikendalikan dan diisi ulang

Meskipun komponen elektronik terpasang, kecoak masih bisa bergerak bebas karena peneliti menyisipkan bagian perekat dan non-perekat ke film sel surya untuk mengakomodasi gerakan alami serangga.

Melalui listrik yang dipasok oleh sel surya ultra tipis itu, tim dapat mengontrol gerakan kecoak melalui modul kontrol nirkabel yang terpasang di dada dengan menerapkan stimulasi listrik ke organ sensorik yang disebut cercus di segmen paling belakang serangga.

Menurut Indian Express, para peneliti juga merancang sistem yang dapat diisi ulang dengan menyalakan modul sel surya 0,004 mm super tipis.

Nantinya sistem ini dipasang di sisi punggung perut kecoak.

Hal ini dilakukan untuk memastikan baterai tetap terisi daya dan kecoak dapat dikendalikan untuk waktu yang lama, sekaligus memastikan pergerakannya tidak terhalang.

Adapun pengisian daya selama 30 menit memungkinkan sekitar dua menit kapasitas kendali jarak jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com