Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota yang Hilang di Samudra Atlantik, Ilmuwan: Bisa Jadi Semua Kehidupan Berawal dari Sini

Kompas.com - 26/08/2022, 17:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah kota bawah laut yang penuh dengan bebatuan bergerigi membuat para ilmuwan bertanya-tanya.

Adalah The Lost City atau Kota yang Hilang, sebuah ladang hidrotermal yang terletak di kedalaman Samudra Atlantik, dekat dengan Mid-Atlantic Ridge atau rangkaian pegunungan raksasa yang membelah Atlantik.

Kota ini menempel di atas gunung bawah laut, dan menyebar dengan luas hingga lebih dari 5.000 kaki persegi.

The Lost City ditemukan pertama kali pada 2000, dan hingga saat ini merupakan satu-satunya ladang hidrotermal yang telah banyak diakses oleh peneliti.

Dilansir dari The Sun, kota ini penuh dengan menara batu berventilasi atau berlubang tinggi dan cerobong.

Bahkan, para peneliti menemukan banyak makhluk hidup mikroskopis dan krustasea atau udang-udangan di tempat ini.

Menurut peneliti, The Lost City telah berfungsi sebagai tuan rumah untuk beberapa reaksi dan proses kimia yang dianggap sebagai bagian dari awal kehidupan.

"Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ini menjadi analog kontemporer dari kondisi di mana kehidupan mungkin berasal," tulis sebuah penelitian yang terbit dalam Science Direct.

Baca juga: Monyet di Ubud Gunakan Batu untuk Masturbasi, Ilmuwan: Ini adalah Tanda Kecerdasan


Menjadi rumah krustasea

Dilansir dari Science Alert, ladang hidrotermal di The Lost City memiliki dinding karbonat berwarna krem. Warnanya menjadi biru pucat saat disorot cahaya dari jarak jauh.

Tingginya beragam, mulai dari tumpukan kecil seukuran jamur payung, hingga menjulang setingga 60 meter.

Bagian tertinggi hingga 60 meter ini dinamai serupa dengan nama dewa laut Yunani, yakni Poseidon.

Adapun The Lost City, berada lebih dari 700 meter di bawah permukaan laut.

Di celah-celah lubang atau ventilasi, terdapat senyawa hidrokarbon yang memberi makan sekumpulan mikroba.

Sementara itu, bagian yang mirip cerobong asap aktif memuntahkan gas bersuhu 40 derajat celsius.

Cerobong asap ini merupakan rumah bagi krustasea dan banyak jenis siput.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com