Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tawuran Marak Terjadi Saat Ramadhan?

Kompas.com - 06/04/2022, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramadhan belum genap satu minggu, tetapi beberapa aksi tawuran yang melibatkan para remaja terjadi di sejumlah daerah.

Video aksi tawuran ini juga banyak beredar di media sosial dalam beberapa waktu terakhir.

Di Semarang, aksi tawuran terjadi menjelang sahur pertama pada Minggu (3/4/2022) dini hari. Polisi pun telah mengamankan sembilan remaja terkait aksi tersebut.

Tawuran juga terjadi di Gang Ayat, Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi pada Senin (4/4/2022). Dalam rekaman CCTV, terlihat mereka bentrok dan saling serang menggunakan sarung sebagai senjatanya.

Ketika bentrokan terjadi, salah seorang remaja juga sempat terjatuh yang kemudian langsung ditendang dan disabet menggunakan sarung.

Di Tuban, aksi tawuran yang terjadi pada Minggu (3/4/2022) bahkan menyebabkan seorang remaja dilarikan ke rumah sakit.

Aksi tawuran itu bermula dari saling ejek antar remaja yang sama-sama sedang bermain kembang api di lokasi tersebut sambil mengisi waktu pagi di awal puasa.

Baca juga: Remaja 14 Tahun Meninggal di Bekasi, Diduga Korban Salah Sasaran Pelaku Tawuran

Mengapa tawuran saat Ramadhan kerap terjadi?

Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono mengatakan, sebenarnya tak ada hubungan langsung antara bulan Ramadhan dan tawuran.

Akan tetapi, tawuran di bulan Ramadhan ini terjadi karena adanya pertemuan-pertemuan yang tidak langsung atau dalam sosiologi disebut eclective affinity.

"Jadi, kenapa Ramadhan kerap terjadi tawuran? Karena Ramadhan dalam kebiasaan kita itu kemudian terhubung dengan memperluas waktu luang," kata Drajat kepada Kompas.com, Rabu (6/4/2022).

Ia mencontohkan, jam-jam sekolah atau jam kerja ketika Ramadhan mengalami pengurangan. Selain itu, warga yang biasanya di rumah, kini berkumpul dan berangkat ramai-ramai ke masjid.

Dari kondisi itu, Drajat menyebut ruang-ruang pertemuan publik menjadi semakin intensif.

Baca juga: Video Viral Tawuran Sebelum Sahur di Kota Semarang, 9 Remaja Ditangkap

Menurutnya, hal ini kemudian disalahgunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mengadakan pertemuan yang berujung pada aksi pergesekan.

"Ini yang menimbulkan peluang untuk terjadinya pertemuan-pertemuan, pergesekan-pergesekan kelompok itu," jelas dia.

"Waktu luang itu dimanfaatkan sebagian orang untuk tawuran. Jadi ini relasinya eklektif," sambungnya.

Selain itu, kontrol masyarakat dan aparatur hukum selama bulan Ramadhan juga biasanya lebih longgar.

Sebab, masyarakat beranggapan bahwa berkumpul-kumpul atau berkeliling ramai-ramai yang kerap dilakukan selama Ramadhan adalah untuk hal-hal kebaikan.

"Jadi kalau orang mau keluar, mau berbondong-bondong ya dipikir merupakan perbuatan yang baik terkait Ramadhan, ternyata ada yang menyalahgunakan. Jadi sistem sosial dan kontrol negara itu berkurang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com