Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan untuk Meringankan Gejala Omicron Sewaktu Isoman di Rumah

Kompas.com - 20/02/2022, 10:31 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasien virus corona varian Omicron bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG), saat ini dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Melansir Instagram Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tindakan isoman di rumah dan isolasi terpusat (isoter) dilakukan guna mengurangi beban rumah sakit.

Karena ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dan alat penunjang kesehatan diutamakan bagi pasien bergejala sedang, berat, kritis dan komorbid.

Baca juga: Berikut Gejala Omicron dan Pengobatannya

Lalu, bagaimana gejala dan cara meringankan gejala Omicron sewaktu isoman di rumah?

Gejala Omicron

Gejala varian Omicron diketahui tidak separah varian Delta.

Namun, bagi lansia, dan orang yang belum divaksin serta memiliki komorbid berpotensi untuk bergejala parah hingga mengalami kematian.

Berikut ini adalah gejala Omicron secara umum:

  • Batuk
  • Flu
  • Demam
  • Sakit tenggorokan

Baca juga: Kata Epidemiolog soal Puncak Gelombang Omicron

Apabila mengalami gejala

Masyarakat ketika mengalami gejala tersebut diminta untuk melakukan tes sebagai berikut:

  • Apabila mengalami gejala, lakukan tes PCR/swab-antigen (jika hasil positif tidak perlu khawatir)
  • Jika bergejala sedang, berat, dan kritis segera ke rumah sakit
  • Jika tanpa gejala atau gejala ringan cukup isoman mandiri di rumah atau isolasi terpusat
  • Jika berusia lebih dari 45 tahun dan memiliki komorbid segera hubungi fasilitas kesehatan.

Baca juga: Apakah Isolasi Mandiri Bisa Diakhiri Lebih Cepat dengan PCR?

Pengobatan gejala Omicron di rumah

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran UNS Prof Reviono, untuk meringankan gejala Omicron adalah dengan menjaga imunitas tubuh agar tidak menurun.

"Umumnya menjaga imunitas agar tidak turun, yang bisa membunuh virus kan kekebalan sendiri," kata Reviono kepada Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh, dapat dilakukan dengan berjemur matahari pada pagi hari sekitar 10-15 menit.

Baca juga: Apakah PCR Bisa Mendeteksi Varian Omicron?

Reviono menambahkan, pasien bergejala dapat mengonsumsi obat-obatan ketika melakukan isoman di rumah, seperti:

  • Vitamin C 500mg dapat dikonsumsi 2x atau 3x sehari
  • Vitamin D3 1000mg dapat dikonsumsi 2x sehari
  • Kemudian obat-obatan flu dan pilek
  • Kalau demam gunakan paracetamol untuk menurunkan panas.

Baca juga: Apakah Kasus Pertama Omicron di Indonesia Merupakan Transmisi Lokal?

Yang perlu diperhatikan saat isolasi mandiri di rumah

Sebaiknya pasien Omicron melakukan ketentuan isoman seperti yang sudah ditetapkan Kemenkes:

  • Isolasi mandiri selama 10 hari
  • Usia pasien isoman maksimal 48 tahun dan tidak memiliki komorbid
  • Dipantau petugas kesehatan (melalui telemedisin atau puskesmas)
  • Rumah untuk isoman harus mempunyai kamar atau lantai terpisah dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik
  • Kamar mandi pasien terpisah dengan kamar mandi penghuni lain
  • Menyiapkan alat pengukur kadar oksigen (pulse oximater) mandiri
  • Tetap pakai masker saat keluar kamar
  • Berkomitmen untuk isoman sampai selesai

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 dari Antigen Bisa Dapat Layanan Telemedisin dan Paket Obat Gratis, Ini Caranya!

Alur telemedisin bagi pasien isoman

Pasien juga dapat menikmati layanan obat gratis ini dapat diperoleh dari layanan telemedisin.

Dilansir dari Kemenkes, Kamis (10/2/2022), berikut alur untuk mengakses layanan obat gratis:

  • Pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes RI
  • Jika hasilnya positif maka laboratorium akan melaporkan hasilnya ke database Kemenkes (NAR)
  • Selanjutnya pasien akan mendapatkan WhatsApp berupa konfirmasi dari Kemenkes atau bisa dicek NIK di isoman.kemkes.go.id
  • Pasien kemudian melakukan skrining di salah satu dari 17 pilihan layanan telemedisin
  • Pasien yang layak isoman kemudian akan mendapat resep digital
  • Pasien menebus resep digital melalui: isoman.kemkes.go.id/tebusresep
  • Selanjutnya resep akan diproses oleh Kimia Farma dan dikirim oleh Sicepat Express

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 tapi Belum Dapat WhatsApp Layanan Telemedisin, Harus Bagaimana?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo INgfografik: 10 Gejala Varian Virus Corona Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com