Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Mitos Pelihara Kucing Bikin Susah Hamil, Keguguran, hingga Menstruasi Tak Lancar

Kompas.com - 21/11/2021, 19:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Benarkah memelihara kucing bikin perempuan susah hamil? 

Selain itu, ada pula larangan untuk tidak memelihara kucing saat hamil karena khawatir dapat keguguran atau kondisi janin terganggu.

Ada juga mitos bahwa kucing bisa menyebabkan mandul, bahkan membuat siklus menstruasi terganggu.

Benarkah anggapan tersebut?

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan mengungkap fakta di balik mitos gangguan kehamilan dan reproduksi karena kucing.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Satya Negara di Jakarta Utara dr. Leonita Triwachyuni, Sp.OG membeberkan fakta mengenai mitos ini.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bulu Kucing Bikin Wanita Susah Hamil?

1. Kucing tidak menyebabkan keguguran

Mitos seputar kucing dan kehamilan, kerap dikaitkan dengan infeksi Toxoplasma gondii atau tokso.

Infeksi toksi memang bisa terjadi karena seseorang makan makanan kurang matang, baik daging atau sayur, atau dari kotoran hewan.

"Tokso ini sebenarnya hidup di fesesnya hewan. Hewannya bisa apa saja sebenarnya, enggak hanya kucing ya. Seringnya kucing, burung, anjing juga bisa," jelas Leonita, melalu Live Instagramnya di akun @nonznonz, Sabtu (20/11/2021).

Toksoplasma inilah yang kerap dikaitkan sebagai penyebab keguguran, sehingga muncul mitos untuk tidak memelihara kucing saat hamil.

"Saya tidak bisa bilang itu penyebab keguguran. Karena penyebab keguguran itu sangat banyak. Tokso mungkin cuma 1 dari 1.000 alasan orang bisa keguguran. Jadi enggak segampang itu nyalahin si tokso," ujar Leonita.

Menurutnya, menempelnya tokso pada manusia tidak selalu menyebabkan keguguran atau gangguan kehamilan.

"Sampai saat ini tokso belum ada kaitannya sama program hamil ya. Dari jurnal-jurnal juga enggak ada satu pun yang mengatakan seperti itu," ungkap dua.

Baca juga: Mitos Bulu Kucing Sebabkan Kemandulan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com