Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal, Ini Profil Verawaty Fajrin, Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Kompas.com - 21/11/2021, 14:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Legenda bulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin meninggal dunia pada Minggu (21/11/2021) di Rumah Sakit Dharmais Jakarta.

Verawaty wafat di usia 64 tahun, setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit kanker paru-paru sejak Maret 2020.

Perempuan berperawakan setinggi 178 cm menjadi salah satu pebulutangkis hebat yang dimiliki Indonesia.

Seperti apa perjalanan karier Verawaty Fajrin?

Baca juga: Mengenang Verawaty Fajrin, Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Perjalanan karier Verawaty Fajrin

Saat masih aktif bermain turun di tiga nomor sekaligus, yaitu tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, Verawaty sukses merebut gelar dari ketiga nomor tersebut.

Perempuan kelahiran Jakarta pada 1 Oktober 1957 memulai karier di dunia bulu tangkis pada 1977.

Verawaty pernah menyabet gelar juara di turnamen Dutch Open pada 1977, saat berpasangan dengan Imelda Wigoena. Selain itu, medali emas Asian Games juga pernah diraihnya.

Dikutip dari Kompas.com, puncak prestasi Verawaty di dunia bulu tangkis tercipta di tahun 1979 dan 1980.

Bersama dengan Imelda Wigoena, ia berhasil meraih juara All England pada 1979 dan menjuarai nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia IBF (WBF).

Verawaty sempat vakum dari dunia bulu tangkis hingga tahun 1985, dan kembali bertanding pada 1986.

Ia ikut andil dalam kemenangan Indonesia di Piala Sudirman 1989, gelar pertama dan terakhir Indonesia sejauh ini.

Tahun 1989 menjadi kiprah terakhirnya di gelaran bulu tangkis internasional.

Baca juga: Verawaty Fajrin Meninggal Dunia, Selamat Jalan Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia...

Gelar juara

Berikut daftar gelar juara yang pernah diraih Verawaty:

Juara tunggal putri:

  • IBF World Championships pada 1980
  • SEA Games pada 1981
  • Indonesia Open pada 1982

Juara ganda putri:

  • Denmark Open pada 1978 (dengan Imelda Wigoena)
  • Asian Games pada 1978 (dengan Imelda Wigoena)
  • All England pada 1979 (dengan Imelda Wigoena)
  • Canada Open pada 1979 (dengan Imelda Wigoena)
  • SEA Games pada 1981 (dengan Ruth Damayanti)
  • Indonesia Open pada 1986 (dengan Ivanna Lie)
  • China Open pada 1986 (dengan Ivanna Lie)
  • Taiwan Open pada 1986 (dengan Ivanna Lie)
  • SEA Games pada 1987 (dengan Rosiana Tendean)
  • Indonesia Open pada 1988 (dengan Yanti Kusmiati)

Juara ganda campuran:

  • World Cup pada 1986 (dengan Eddy Hartono)
  • Malaysia Open pada 1986 (dengan Bobby Ertanto)
  • Malaysia Open pada 1988 (dengan Eddy Hartono)
  • Indonesia Open pada 1989 (dengan Eddy Hartono)

Juara beregu:

  • Sudirman Cup pada 1989
  • SEA Games pada 1977, 1979, 1981, 1985, 1987, dan 1989
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com