Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Sebuah informasi menyebutkan adanya ratusan burung mati akibat uji coba jaringan 5G di Belanda.
Informasi itu banyak dibagikan oleh netizen di media sosial Facebook maupun WhatsApp belakangan ini.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi tersebut adalah tidak benar.
Unggahan mengenai adanya uji coba jaringan 5G menyebabkan burung-burung di Belanda bejatuhan tersebut dibagikan oleh netizen Facebook Tony Dharmawan.
“INFO DARI YOUTUBE
UJI COBA JARINGAN 5G
Teknologi komunikasi memang berkembang sangat pesat. Berbagai perusahaan terus berlomba-lomba untuk meningkatan kecepatan koneksinya. Salah satunya adalah dengan diluncurkannya teknologi terbaru yaitu jaringan 5G. Namun hal tak terduga terjadi. Saat teknologi ini diuji coba, banyak burung-burung di langit berjatuhan.
Uji coba ini dilakukan di kota DEN HAAG, BELANDA,” tulis akun tersebut.
Dirinya sembari melampirkan sebuah video Youtube berjudul “MALAPETAKA Uji Coba Jaringan 5G Di BELANDA”.
Video tersebut menyebut, setelah dilakukan pemasangan jaringan 5G di Den Haag Belanda, ratusan burung mati.
Selain itu, bebek-bebek yang berenang di kolam mencelupkan wajahnya ke air, karena menghindari radiasi.
Adapun sapi-sapi disebut jatuh ke jurang, ketika diuji dengan jaringan 5G.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi yang mengatakan bahwa burung-burung tersebut terjatuh disebabkan uji coba jaringan 5G adalah tidak benar.
Informasi ini telah menyebar sejak 2020 lalu.
Dikutip dari Reuters, 29 April 2020, tidak ada laporan mengenai adanya kematian massal burung di taman Kota Barat Belanda pada 2020 lalu.
Adapun gambar kematian burung yang terlihat pada menit ke 2.58 identik dengan gambar kematian burung pada 2018 lalu sebagaimana diberitakan di sini.
Adapun kematian burung pada 2018 tersebut bukan karena 5G.
Namun, menurut Wageningen Bioveterinary Research (WUF) yang menyelidiki kematian unggas, penyebab utama kematian burung-burung itu akibat adanya pendarahan karena trauma.