Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjawab Pertanyaan Klise Saat Lebaran, Termasuk Kapan Nikah...

Kompas.com - 11/05/2021, 18:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momen Lebaran atau Idul Fitri tinggal hitungan hari. Umat Muslim akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga atau kerabat dekat.

Ketika berkumpul bersama keluarga, tidak jarang ada famili yang menanyakan hal-hal pribadi kepada kita.

Seperti "Kapan lulus?", "Bekerja di mana?", "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", dan pertanyaan klise lainnya. 

Deretan pertanyaan tersebut bagi sebagian orang terasa biasa dan dianggap basa-basi untuk memulai obrolan. Namun tak sedikit yang merasa risih. 

Baca juga: Sejarah dan Alasan Tidak Ada Ayah dalam Gambar Kaleng Khong Guan

Lantas, bagaimana menyikapi apabila mendapat deretan pertanyaan tersebut? 

Siapkan mental

Psikolog klinis Veronica Adesla mengungkapkan bahwa mereka yang diberi pertanyaan "kapan blablabla" merasa risih hingga malu.

"Perasaan yang muncul pada seseorang ketika ditanyai seperti itu ya risih, tidak nyaman, merasa terganggu, kesal, minder, malu, merasa gagal," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

Untuk menghadapi pertanyaan tersebut, Vero menganjurkan kepada masyarakat untuk menyiapkan mental dan hari dari sebelumnya.

Menurut Vero, bisa juga dengan menanamkan mindset pikiran yang positif atau mengartikan bahwa jika ada yang bertanya artinya mereka peduli dan perhatian terhadap kita.

"Lalu, tanggapi dengan sikap yang juga positif dengan mengatakan untuk minta didoakan yang terbaik, atau dengan senyuman dan ucapan terima kasih sudah diperhatikan," ujar Vero.

"Bisa juga dengan mengalihkan kepada pembicaraan atau obrolan yang lain, siapkan berbagai bahan obrolan yang seru untuk dibahas," lanjut dia.

Baca juga: Raditya Dika Bagikan Tips Menjawab Saat Ditanya Kapan Nikah

Bisa mengganggu

Sementara, dosen dari Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI) D. Chandra Kirana mengatakan, disadari atau tidak, suka atau tidak suka, masyarakat sering berhadapan dengan situasi ditanya atau bertanya soal kehidupan pribadi orang lain.

"Bagi sebagian besar orang hal ini identik dengan perilaku yang memberikan perhatian, menunjukkan kepedulian, merawat keakraban keluarga, dan lainnya," ujar Kiki saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

"Akan tetapi bagi sebagian orang lainnya, pertanyaan seperti ini, merupakan hal pribadi yang seharusnya tidak ditanyakan karena mengganggu nilai-nilai personal seseorang," lanjut dia.

Kiki mengatakan, pertanyaan-pertanyaan semacam "kapan blablabla" ini bisa jadi berkaitan dengan nilai orang Indonesia yang cenderung kolektivistik, yang mengedepankan nilai-nilai kelompok (keluarga secara umum).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com