Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Struktur Batu Kuno di Arab Saudi, Usianya Lebih Tua dari Piramida Mesir

Kompas.com - 03/05/2021, 10:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan ribuan bangunan monumental yang dibangun dari dinding batu di wilayah AlUla, di barat laut Arab Saudi

Penemuan bangunan tersebut diyakini berusia lebih tua dari Piramida di Mesir dan Stonehenge di Inggris.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Antiquity menunjukkan, struktur misterius yang diberi nama mustatil (persegi panjang) itu tersebar di sekitar gurun di barat laut Arab Saudi berusia sekitar 7.000 tahun.

Baca juga: Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing? Ini Alasannya

Lebih tua dari Piramida

Peneliti menyebut, usia penemuan di situs AlUla itu jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 2.000 tahun lebih tua dari Stonehenge dan Piramida.

"Kami menganggap penemuan ini sebagai lanskap monumental," kata Melissa Kennedy, seorang arkeolog di University of Western Australia di Perth dan penulis studi tersebut, dikutip dari NBC News.

"Kami berbicara tentang lebih dari 1.000 mustatil. Benda-benda ini ditemukan lebih dari 200.000 kilometer persegi dan semuanya sangat mirip. Mungkin itu adalah kepercayaan atau pemahaman ritual yang sama," sambungnya.

Sementara itu, penulis lain dari studi itu Hugh Thomas mengatakan, ada kemungkinan tingkat komunikasi yang bagus di area yang sangat besar.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kota Kuno Firaun Berusia 3.000 Tahun di Mesir

Para peneliti menyebut bahwa mustatil yang tersebar di seluruh wilayah itu dibangun sekitar 7000 tahun yang lalu untuk ritual dan prosesi, dan bahwa mustatil tersebut mungkin merupakan bagian dari kultus ternak Neolitik.AAKSA and Royal Commission for AlUla/Antiquity via NBCNews Para peneliti menyebut bahwa mustatil yang tersebar di seluruh wilayah itu dibangun sekitar 7000 tahun yang lalu untuk ritual dan prosesi, dan bahwa mustatil tersebut mungkin merupakan bagian dari kultus ternak Neolitik.

Proses pembuatan

Penelitian ini didanai oleh Royal Commission for AlUla, yang didirikan oleh pemerintah Arab Saudi untuk melestarikan warisan wilayah AlUla di barat laut negara tersebut.

Beberapa bangunan kuno memiliki panjang lebih dari 1.500 kaki (457,2 meter), tetapi relatif sempit.

Mereka biasanya dibangun di atas batuan dasar, seringkali di atas singkapan berbatu di atas gurun, atau di pegunungan dan di daerah dataran yang relatif rendah.

Kennedy dan Thomas memperkirakan satu mustatil yang mereka survei dibuat dengan memindahkan lebih dari 12.000 ton batu basal.

Menurut mereka, temuan itu merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan puluhan orang dan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.

Selain itu juga tidak diketahui mengapa orang-orang kuno yang membuat mustatil menghasilkan begitu banyak bangunan.

Baca juga: Arkeolog Temukan 500 Benda Kuno Berusia 3.000 Tahun yang Jelaskan Asal Mula Bangsa China

Kegunaan mustatil

Arkeolog menemukan ribuan bangunan monumental yang dibangun dari dinding batu di wilayah AlUla, di barat laut Arab Saudi. Royal Commission for AlUla Arkeolog menemukan ribuan bangunan monumental yang dibangun dari dinding batu di wilayah AlUla, di barat laut Arab Saudi.

Kennedy beranggapan, beberapa mungkin telah digunakan hanya sekali, sedangkan mustatil yang berbeda di dekat satu sama lain dibuat dan digunakan oleh kelompok orang yang berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com