Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kateter yang Jadi Biang Kasus Penganiayaan Perawat Siloam

Kompas.com - 17/04/2021, 15:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video seorang pria melakukan kekerasan terhadap seorang perawat viral di media sosial, Jumat (16/4/2021).

Diketahui, peristiwa penganiayaan itu terjadi di RS Siloam Sriwijaya, Palembang, Kamis, (15/4/2021).

Pria berpakaian merah dalam video, JT, tengah menjemput anaknya di kamar pasien.

Namun, ia mendapati tangan anaknya berdarah setelah jarum infus dicabut oleh perawat berinisial CRS.

Melihat hal itu, JT memanggil CRS ke ruang perawatan. CRS  datang ke ruangan bersama beberapa rekannya.

Belum sempat menjelaskan kejadian tersebut, JT langsung menampar wajah CRS. CRS juga diminta untuk bersujud dan memohon maaf.

Korban ditendang oleh pelaku di bagian perut hingga akhirnya dipisahkan oleh perawat yang lain.

Melansir Kompas.com, (17/4/2021), Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira menyampaikan, perawat CRS melepaskan jarum infus yang menempel di tangan anak JT.

Saat itu ada istri JT di dalam ruangan pasien. CRS mengingatkan istri JT agar tidak menggendong anaknya setelah jarum tersebut dilepas.

Namun, istri JT justru mengabaikan pesan CRS dan menggendong anaknya. Saat itulah tangan si anak berdarah.

Diketahui, alat yang masih menempel pada tangan si anak merupakan kateter.

Baca juga: Trending #SavePerawatIndonesia, Ini Kronologi Penganiayaan Perawat di RS Siloam Sriwijaya

Penjelasan PPNI

Bidang Infokom Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Rohman Azzam menjelaskan alat yang dipermasalahan dalam kasus di RS Siloam Sriwijaya.

Alat tersebut bernama Intravenous catheter.

"Itu namanya intravenous catheher (IV Catheter/Abocath)," ujar Rohman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu, (17/4/2021).

Ia menjelaskan, alat ini berfungsi untuk memasukkan atau mengalirkan cairan infus untuk maintenance.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com