"Menghindari menekuk dan menggerakan tangan yang terinfus terlalu sering," ujar Rohman.
Ia menambahkan, alternatif lain bisa dengan melakukan spooling, yaitu tindakan menyuntikkan cairan steril atau infus untuk melancarkan kembali infus.
Sementara, Belva menjelaskan, untuk mengatasi perdarahan bisa dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah secara perlahan dan segera ditutup dengan plester.
"Cukup ditekan saja dan diplester. Nanti darah akan berhent sendiri setelah beberapa menit, karena ada mekanisme homeostasis," ujar Belva.
Homeostasis adalah pembuluh darah ketika bolong atau luka akan berusaha menutup lagi dengan sendirinya, kecuali paad pasien dengan kelainan pembekuan darah.
Oleh karena itu, saat anak hendak dilepas infusnya, maka orangtua diimbau harus menjaga anak agar tidak banyak bergerak, dan tidak menarik/melepas selang infus jika terpasang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.