Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aung San Suu Kyi Dituntut atas Kepemilikan Walkie Talkie, Apa Itu?

Kompas.com - 05/02/2021, 19:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pihak berwenang Myanmar mengajukan tuntutan pidana terhadap Aung San Suu Kyi pada Rabu (3/2/2021).

Pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu dituding memiliki walkie talkie yang diimpor secara ilegal, hanya beberapa hari setelah militer menggulingkan pemerintahannya dalam kudeta.

Aung San Suu Kyi didakwa karena melanggar Undang-Undang ekspor impor dan akan menghadapi hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.

Baca juga: 6 Negara yang Pernah Alami Kudeta Militer, Mana Saja?

Lantas, apa itu walkie talkie?

Penjelasannya

Dilansir dari Explain That Stuff, walkie talkie adalah radio portabel genggam yang menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi secara nirkabel pada pita frekuensi tunggal.

Walkie talkie merupakan radio dua arah yang dapat melakukan pembicaraan dua arah, berbicara dan mendengar lawan bicara secara bergantian.

Walkie talkie ditemukan pada 1937 oleh Donald Hings yang berasal dari Kanada bersama dengan penemu asal Amerika (Irving) Alfred Gross.

Baca juga: Kudeta Militer, Berikut Kondisi WNI dan Kontak Darurat KBRI di Myanmar

Kedua pria tersebut melihat penemuan mereka dikembangkan untuk penggunaan militer selama Perang Dunia II.

Setiap unit walkie talkie bertenaga baterai berisi pemancar atau penerima serta antena untuk mengirim dan menerima gelombang radio.

Terdapat loudspeaker yang berfungsi ganda sebagai mikrofon saat Anda berbicara dengan menekan tombol "push-to-talk" (PTT).

Loudspeaker atau mikrofon bekerja dengan cara yang hampir sama seperti interkom karena pada dasarnya mengandung komponen yang sama.

Baca juga: Ramai soal Senam Ampun Bang Jago Saat Kudeta Militer di Myanmar, Ini Cerita Pengunggahnya...

Cara kerjanya

Penolakan Komisi Pemilihan Myanmar atas tuduhan penipuan dari pihak militer berperan penting dalam penentuan hasil pemilihan November, yang memberikan kemenangan telak bagi partai berkuasa Aung San Suu Kyi. AP PHOTO/THEIN ZAW Penolakan Komisi Pemilihan Myanmar atas tuduhan penipuan dari pihak militer berperan penting dalam penentuan hasil pemilihan November, yang memberikan kemenangan telak bagi partai berkuasa Aung San Suu Kyi.

Orang-orang yang berkomunikasi dengan walkie talkie pertama-tama harus memastikan bahwa mereka berbagi saluran, atau di pita frekuensi yang sama.

Ketika seseorang ingin berbicara dengan yang lain, dapat dengan menahan tombol push-to-talk dan radio mereka menjadi sunyi saat loudspeaker mereka beralih ke mikrofon.

Saat berbicara, kata-kata yang diucapkan diubah menjadi gelombang radio dan dipancarkan pada saluran yang telah diatur sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com