Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Ingatkan Bahaya Gunakan Kantong Kresek untuk Bungkus Daging Kurban

Kompas.com - 27/07/2020, 16:01 WIB
Jihad Akbar

Penulis

KOMPAS.com - Menyembelih hewan kurban, sapi atau kambing, menjadi rangkaian perayaan Hari Raya Idul Adha yang dilakukan umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Daging hewan kurban itu selanjutnya dibagikan kepada pihak yang membutuhkan.

Dalam pembungkusan daging kurban ada hal yang perlu diperhatikan agar aman bagi kesehatan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan agar tak membungkus daging kurban dengan kantong kresek.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, sebagian besar kantong kresek merupakan hasil daur ulang plastik.

Hal itu, kata dia, berbahaya bagi kesehatan tubuh.

"Plastik daur ulang tersebut umumnya berasal dari limbah wadah bekas produk pangan, bahan kimia, pestisida, kotoran hewan atau manusia, dan lain-lain. Dalam proses pembuatan juga menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan," ujar Penny.

Baca juga: Catat, Protokol Kesehatan Pelaksanaan Kurban Idul Adha dari Kementan

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tak menggunakan kantong kresek untuk wadah pangan, termasuk daging. 

Diimbau untuk tidak menggunakan kantong plastik kresek daur ulang untuk mewadahi langsung berbagai jenis bahan baku pangan misalnya daging, ikan, dan lain-lain, serta berbagai jenis makanan siap santap.

Penny mengatakan, masih ada bahan plastik yang relatif aman digunakan untuk membungkus daging kurban. 

Misalnya, plastik berbahan High Density Polyethylene (HDPE) dan Low Density Polyethylene (LDPE).

Baca juga: Idul Adha Jatuh pada 31 Juli, Berikut Panduan Shalat Id dari Kemenag

Plastik tersebut, kata dia, harus mencantumkan logo tara pangan (berbentuk gelas dan garpu) pada kemasannya. 

Selain itu, Penny mengingatkan agar selalu memperhatikan petunjuk penggunaan plastik yang dicantumkan oleh produsen.

"Jenis bahan plastik yang relatif aman digunakan untuk makanan: HDPE, LDPE, Polietilen Tereftalat (PET), dan Polipropilen (PP), dan yang mencantumkan logo tara pangan berupa simbol berbentuk gelas dan garpu," kata Penny.

Proses Pembungkusan Daging Kurban di Jakarta Islamic Center menggunakan besek bambu dan Keranjang TapeJIMMY RAMADHAN AZHARI Proses Pembungkusan Daging Kurban di Jakarta Islamic Center menggunakan besek bambu dan Keranjang Tape
Imbauan tak menggunakan kantong plastik maupun kresek untuk membungkus daging kurban sudah diserukan Pemprov DKI Jakarta pada Idul Adha 2019.

Diberitakan Kompas.com, 2 Agustus 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerukan agar seluruh panitia kurban tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai sebagai wadah daging. 

Selain masalah kesehatan, penggunaan plastik juga menjadi masalah lingkungan.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau menggunakan wadah alternatif untuk membungkus daging kurban.

Wadah alternatif yang bisa digunakan di antaranya besek bambu, reusable bag, food container, dan boks kertas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com