Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antartika, Satu-satunya Benua yang Masih Terbebas dari Virus Corona

Kompas.com - 08/05/2020, 19:27 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu di China, kini virus corona penyebab Covid-19 telah menjangkau ke ratusan negara dari berbagai benua, mulai dari Asia, Australia, Eropa, Afrika, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.

Namun, ada satu benua yang masih bebas dari infeksi virus ini. Ia adalah Benua Antartika, benua terdingin yang ada di di ujung selatan Bumi.

Jadi, di saat seluruh bagian dunia berperang melawan penyebaran virus yang begitu cepat, di Antartika setidaknya hingga hari ini, belum ditemukan satu pun kasus infeksi.

Oleh karenanya, benua ini disebut sebagai tempat teraman di dunia.

Baca juga: Nol Kasus Virus Corona di Benua Antartika, Lockdown, dan Antisipasi Sejak Januari 2020

Hampir terinfeksi

Virus corona sempat hampir memasuki Antartika ketika terdeteksi terjadi penyebaran virus di kapal-kapal pesiar terakhir musim ini di akhir Maret. Kurang lebih 60 persen penumpang di dalamnya sudah tertular Covid-19.

Namun virus tersebut tidak berhasil mencapai garis pantai yang beku. Kondisi benua ini yang diselimuti es membantu memutuskan persebaran virus ini ke dataran wilayahnya.

Sejak awal tahun ini, stasiun-stasiun penelitian milik berbagai negara itu telah memberlakukan pelarangan wisata atau kunjungan dari para turis, Antartika pun dikunci atau lockdown untuk mencegah terjadinya penyebaran.

Alhasil, banyak rencana kunjungan yang harus dibatalkan.

Permandangan glester di laut Antartika pada musim dinginDok. www.traveller.com.au Permandangan glester di laut Antartika pada musim dingin

Berpenduduk 5.000-an orang

Benua ini memang tidak berpenghuni, kecuali ditinggali oleh sejumlah binatang seperti pinguin, paus, anjing laut, dan albatros.

Namun, di sana tinggal kurang lebih 5.000-an orang yang kebanyakan merupakan ilmuwan atau peneliti. Mereka tersebar di 80 atau lebih basis pengamatan atau penelitian yang mereka lakukan.

Mereka pun merasa begitu bersyukur di masa pandemi ini 'terisolasi' di Antartika yang membeku.

Hal ini diungkapkan salah satunya oleh Keri Nelson, koordinator administratif di Stasiun Palmer Pulau Anver, stasiun paling utara milik Amerika Serikat di Antartika.

"Saya yakin tidak ada seorang pun yang tinggal di sini yang tidak bersyukur untuk berada di sini, dan mendapatkan keamanan. Kami semua sangat senang tinggal di tempat di mana penyakit ini (beserta semua dampaknya) sama sekali tidak ditemukan," kata Nelson kepada CNN Travel melalui email.

Baca juga: Pandemi Corona, Mengapa Ilmuwan di Antartika Tak Tersentuh Covid-19?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com