KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengonfirmasi 25 anggotanya meninggal dunia akibat pandemi virus corona.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler dan Public Relations Pengurus Besar (PB) IDI, Dr Halik Malik seperti dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (28/4/2020).
Halik menjelaskan 25 dokter tersebut dikabarkan meninggal karena positif Covid-19 dan PDP Covid.
Saat ini pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk menelusuri kasus kematian yang terjadi pada anggota-anggotanya.
Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?
Tak hanya di Indonesia, korban dari kalangan tenaga kesehatan (nakes) seperti dokter dan perawat juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.
Lantas, faktor apa saja yang membuat para tenaga kesehatan kerap jadi korban pertama Covid-19?
1. Kelangkaan masker dan APD
Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr. Kariadi, dr RP Uva Utomo mengungkapkan banyaknya nakes yang sakit berawal dari kelangkaan alat pelindung diri (APD) yang tersedia di rumah sakit.
"Semua RS memiliki permasalahan yang sama, global pandemi di seluruh dunia yang dihadapi saya yakin itu karena kelangkaan masker dan APD," ujarnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 29 April: 3,1 Juta Kasus, 951.030 Sembuh, 217.094 Meninggal
2. Ketidakjujuran pasien Covid-19
Faktor lain yang memengaruhi nakes terinfeksi atau menjadi korban Covid-19 yakni pengakuan palsu atau ketidakjujuran terhadap informasi yang disampaikan oleh pasien.
Hal ini tentu berbahaya, karena rawan terjadi penularan tanpa adanya informasi yang jujur dari pasien.
"Misal ada pasien berobat ke poli ngakunya negatif atau sempat tidak mengaku sudah ke tempat-tempat zona merah, dan menyebabkan saat pemeriksaan nakes juga tertular virus yang dibawanya," terang Uva.
Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19
3. Adanya stigma negatif dari masyarakat
Kejadian tidak mengenakkan kembali terjadi pada nakes di sejumlah wilayah. Terbaru yakni tiga perawat di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah diusir oleh pemilik kosnya di kawasan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.