Menurut Eva, adanya stigma negatif dari masyarakat turut berdampak pada kondisi nakes.
Akibatnya, mereka tidak maksimal dalam memulihkan energi setelah seharian bekerja mengobati pasien yang terpapar virus corona.
"Di saat istirahatnya kurang maksdimal atau tidurnya di rumah sakit (yang berbeda kenyamanan jika tidur di rumah atau kos), padahal mereka butuh istirahat. Hal ini tentu berpengaruh," katanya lagi.
Baca juga: Puasa Ramadhan, Pilihan Dokter, dan Pandemi Virus Corona...
4. Kepatuhan nakes
Selain faktor di atas, nakes juga harus memiliki kepatuhan dalam social distancing.
Misalnya, ketika nakes telah selesai bekerja, namun ia mampir ke suatu tempat ramai untuk berbelanja dan tidak mengindahkan aturan social distancing, maka hal itu tentu dimungkinkan tertular virus SARS-CoV-2.
5. Aturan PSBB
Terakhir Uva mengapresiasi langkah pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah wilayah.
Sebab, tindakan ini efektif untuk membuat orang-orang tetap berdiam di rumah untuk meminimalisir tertularnya Covid-19.
Lantaran tidak ada mobilitas, maka penyebaran virus pun dapat diminimalisir.
Saat ini di RS tempat dia bekerja, RSUP Kariadi sudah cukup tersedia masker dan APD untuk para nakes.
Sejumlah peralatan perlindungan dan penanganan pun memadai.
Tindakan tersebut juga didukung oleh langkah pemerintah Jawa Tengah yang memberikan bantuan berupa tempat isolasi bagi warga setempat yang terkena virus corona.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona