Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Kota Pahlawan Gratis, Coba Surabaya Heritage Track, Ini Jadwalnya

Kompas.com - 25/01/2020, 11:16 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir pekan merupakan saat yang tepat untuk melakukan aktivitas bersama, bisa dengan pasangan, teman, keluarga atau tetangga.

Banyak sekali pilihan yang bisa diambil untuk aktivitas bersama, mulai dari wisata alam hingga keliling kota bersama.

Salah satu pilihan kota yang dapat dijadikan sebagai pilihan adalah Surabaya. Terlebih kini, kota yang mempunyai julukan sebagai Kota Pahlawan tersebut memiliki layanan bus wisata.

Berkeliling Surabaya sembari belajar sejarah dapat dilakukan dengan menaiki bus wisata milik House of Sampoerna (HoS).

Namanya Bus Surabaya Heritage Track (SHT). Bus ini dioperasikan pada weekdays (Selasa-Jumat) dan weekend (Jumat-Minggu). Khusus hari Senin libur.

Bus tersebut mempunyai destinasi atau rute dan tujuan berbeda, tergantung dari operasional bus di weekdays atau weekend. Tema turnya pun berbeda.

Pada saat weekdays tema turnya Surabaya kampung pendidikan, Surabaya kota pahlawan, dan Surabaya kota pahlawan.

Sedangkan weekend pilihan tur yang tersedia adalah tur kampung dari seberang, Surabaya kampung metropolitan, dan gerbang keraton Surabaya.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Malam di Yogyakarta dengan Tarif Masuk Tak Sampai Rp 5.000

Sejak 2009

Manager House of Sampoerna Rani Anggraini menjelaskan bus wisata SHT sudah ada sejak 2009. 

"Iya, masih ada sampai sekarang. Rute SHT diperbarui 3 September 2019 dan itu berlaku hingga sekarang," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (24/1/2020) malam. 

Dia menjelaskan SHT menggunakan konsep tur keliling kota. Model busnya seperti kereta trem jadul.

Tracker (sebutan untuk penumpang bus) bisa menikmati dan mengenal sejarah Surabaya.

Rani juga menjelaskan tur ini gratis. Penumpang bisa datang langsung ke House of Sampoerna atau memesan terlebih dahulu dengan menghubungi nomor telepon di 031-3539000 ext 24142.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Pacitan dengan Tarif Masuk Hanya Rp 5.000

Rute tur weekend (Jumat-Minggu) adalah sebagai berikut:

1. Tur Kampung dari Seberang

Penumpang akan dibawa melihat Surabaya dari pengelompokan kampung-kampung yang ada.

Pada 1843, Belanda memberlakukan Wijkenstelsel atau pembagian wilayah pemukiman di Kota Surabaya berdasarkan ras atau etnis penduduknya.

Pembagian itu terdiri dari kampung yang dihuni etnis Eropa, Tionghoa, dan Arab.

Penumpang akan dibawa melihat indahnya arsitektur masing-masing yang masih nampak hingga sekarang.

Waktu: 10.00-11.30

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com