Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Sarekat Islam dalam Pergerakan Nasional

Kompas.com - 22/01/2024, 13:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.COM - Sarekat Islam adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia pada masa kolonial Belanda.

Dalam kongres-kongresnya, Sarekat Islam mengkritik pemerintah Belanda dan juga memberikan kesempatan kepada masyarakat pribumi.

Masih banyak orang yang mengikuti Sarekat Islam, meskipun organisasi ini sempat dibekukan karena kritik-kritik tersebut.

Selain itu, kehadiran elemen positif dan negatif di antara anggota Sarekat Islam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelompok tersebut.

Sarekat Islam tidak sendirian dalam perjalanannya karena Indie Weerbaar dan Volksraad juga berperan penting.

Bagaimana sejarah Sarekat Islam?

Baca juga: Mengapa Sarekat Islam Terbagi Menjadi Dua?

Bermula dari kelompok pedagang pribumi

Sarekat Islam pada awalnya bernama Sarekat Dagang Islam yang terbentuk sebagai perlawanan terhadap dominasi pedagang Tionghoa.

Organisasi ini menjadi perkumpulan para pedagang Islam yang sebenarnya merupakan kelompok pedagang pribumi.

Kisahnya dimulai dengan para pemilik bisnis batik di Surakarta yang mencoba membentuk sebuah serikat sebagai tanggapan atas praktik perdagangan tidak adil oleh para pedagang Tionghoa.

Haji Samanhudi, seorang pedagang batik di daerah Laweyan, Surakarta, adalah penggerak di balik inisiatif ini.

Pada 1911, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam yang beranggotakan para pedagang batik dari Surakarta.

Tujuan awal pendirian Sarekat Dagang Islam adalah menyatukan para pedagang Muslim pribumi (terutama yang berdagang batik) agar dapat bersaing dengan para pedagang besar Tionghoa.

Baca juga: Tokoh-tokoh Sarekat Islam Merah

Pengaruh Sarekat Islam dalam pergerakan nasional

Sarekat Islam memberikan pengaruh cukup besar dalam pergerakan nasional, yaitu mendominasi di bidang politik, meningkatkan mobilisasi, serta persamaan hak. 

Mendominasi politik

Haji Oemar Said Tjokroaminoto mengganti nama Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam pada 1912.

Alasan di balik perubahan nama ini untuk memberikan Sarekat Islam lebih banyak pengaruh di bidang politik.

Baca juga: Pembagian Masa Pergerakan Nasional di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com