Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sarekat Islam Dibubarkan?

Kompas.com - 08/12/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sarekat Islam adalah salah satu organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia.

Sarekat Islam dulunya bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh H Samanhudi pada 1911 silam.

Dalam perkembangannya, organisasi ini telah memiliki cukup banyak massa dan mengalami perkembangan pesat semasa masih aktif.

Akan tetapi, perkembangannya tidak berlangsung lama.

Pada akhirnya, Sarekat Islam dibubarkan sekitar tahun 1917.

Lantas, apa penyebab Sarekat Islam dibubarkan?

Baca juga: Mengapa Sarekat Islam Terbagi Menjadi Dua?

Perpecahan internal

Setelah Sarekat Islam mencapai masa emasnya, organisasi ini perlahan-lahan mulai mengalami perpecahan karena adanya perbedaan suasana kehidupan politik.

Penyebab terjadinya perpecahan internal dalam tubuh Sarekat Islam adalah masuknya pengaruh komunis yang diperkenalkan oleh Henk Sneevliet pada 1913 silam.

Pada 1914, Sneevliet bersama dengan Adolf Baars mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang, Jawa Tengah.

Tujuan ISDV sendiri adalah untuk menyebarkan paham Marxis.

Namun, karena anggota ISDV tidak memiliki hubungan dengan rakyat, mereka berniat untuk menyebarkan pemahamannya melalui Sarekat Islam di Semarang.

Baca juga: Tokoh-tokoh Sarekat Islam Merah

Terlebih, Sarekat Islam termasuk salah satu organisasi besar saat itu.

Sneevliet diketahui menyebarkan pemahamannya kepada Semaun, Alimin, Darsono, dan sejumlah tokoh SI lainnya.

Setelah mendengar lebih lanjut tentang pemahaman komunis, Semaun merasa tertarik.

Tidak berselang lama, ISDV diangkat menjadi sekretaris ISDV di Surabaya, Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com