KOMPAS.com - Arca Ganesha merupakan peninggalan arkeologi Hindu masa klasik dengan gambaran theriomorfik.
Arca Ganesha merupakan simbol dari dewa pengetahuan, kebijaksanaan, dan penghilangan rintangan dalam agama Hindu.
Ganesha adalah putra Siwa dan Parwati dan digambarkan berkepala gajah dan berperut buncit.
Arca Ganesha ini kerap ditemukan di kuil-kuil Hindu yang didedikasikan untuk Siwa dan ditempatkan di tempat-tempat berbahaya, seperti di dekat tebing, sungai, dan penyeberangan.
Arca Ganesha banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, yaitu Yogyakarta dan Prambanan.
Baca juga: Arca Buddha Sempaga, Bukti Tertua Pengaruh Budaya India di Indonesia
Ganesha adalah salah satu dewa terkenal dan dipuja oleh umat Hindu.
Arca Ganesha merupakan arca yang dipuja sebagai dewa ilmu pengetahuan dan penolak bahaya dalam agama Hindu.
Apabila ditelurusi dari sejarahnya, Arca Ganesha diperkirakan berasal dari sekitar abad ke-11 Masehi.
Usia ini dapat dilihat dari gaya seni yang terdapat pada arca.
Arca Ganesha tidak sengaja ditemukan oleh penduduk ketika sedang menggali tanah untuk pondasi bangunan di Jalan Mayor Ruslan, yang berada sekitar 500 meter di sebelah utara Situs Candi Angsoka.
Pada waktu itu, arca yang ditemukan digambarkan duduk di atas semacam bantalan bulat dan di bawah bantalan itu terdapat sebuah alas.
Kaki kiri terlihat dilipat mendatar dan kaki kanan dijulurkan ke bawah, tetapi lututnya dilipat ke atas (wirdsana).
Sementara itu, tangan-tangannya masing-masing berjumlah empat.
Tangan kanan depan memegang danta (gading), tangan kiri depan memegang mangkuk, sedangkan kedua tangan belakang sebelah kanan memegang aksam dan sebelah kiri memegang parasu (kapak).
Adapun perhiasan yang digunakan adalah gelang lengan berhias bunga, gelang tangan, dan gelang kaki.