Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arca Ganesha, Peninggalan Kerajaan Kediri

Kompas.com - 11/12/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Arca Ganesha merupakan peninggalan arkeologi Hindu masa klasik dengan gambaran theriomorfik.

Arca Ganesha merupakan simbol dari dewa pengetahuan, kebijaksanaan, dan penghilangan rintangan dalam agama Hindu.

Ganesha adalah putra Siwa dan Parwati dan digambarkan berkepala gajah dan berperut buncit.

Arca Ganesha ini kerap ditemukan di kuil-kuil Hindu yang didedikasikan untuk Siwa dan ditempatkan di tempat-tempat berbahaya, seperti di dekat tebing, sungai, dan penyeberangan.

Arca Ganesha banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, yaitu Yogyakarta dan Prambanan.

Baca juga: Arca Buddha Sempaga, Bukti Tertua Pengaruh Budaya India di Indonesia

Sejarah Arca Ganesha

Ganesha adalah salah satu dewa terkenal dan dipuja oleh umat Hindu.

Arca Ganesha merupakan arca yang dipuja sebagai dewa ilmu pengetahuan dan penolak bahaya dalam agama Hindu.

Apabila ditelurusi dari sejarahnya, Arca Ganesha diperkirakan berasal dari sekitar abad ke-11 Masehi.

Usia ini dapat dilihat dari gaya seni yang terdapat pada arca.

Arca Ganesha tidak sengaja ditemukan oleh penduduk ketika sedang menggali tanah untuk pondasi bangunan di Jalan Mayor Ruslan, yang berada sekitar 500 meter di sebelah utara Situs Candi Angsoka.

Pada waktu itu, arca yang ditemukan digambarkan duduk di atas semacam bantalan bulat dan di bawah bantalan itu terdapat sebuah alas.

Kaki kiri terlihat dilipat mendatar dan kaki kanan dijulurkan ke bawah, tetapi lututnya dilipat ke atas (wirdsana).

Sementara itu, tangan-tangannya masing-masing berjumlah empat.

Tangan kanan depan memegang danta (gading), tangan kiri depan memegang mangkuk, sedangkan kedua tangan belakang sebelah kanan memegang aksam dan sebelah kiri memegang parasu (kapak).

Adapun perhiasan yang digunakan adalah gelang lengan berhias bunga, gelang tangan, dan gelang kaki.

Lalu, pada ujung belalai Ganesha digambarkan terletak di atas sebuah mangkuk.

Jika dilihat dari perhiasannya, Arca Ganesha ini memiliki gaya seni Jawa Tengah.

Baca juga: Gregorius Sidharta, Tokoh Pembaruan Seni Patung Indonesia

Ciri-ciri

Dalam beberapa kitab dari India, Arca Ganesha disebutkan memiliki sejumlah ciri-ciri pokok, sebagai berikut:

  • Berkepala gajah
  • Bertangan empat
  • Kepalanya merah
  • Tubuhnya merah
  • Duduk di atas seekor tikur, tetapi terkadang digambarkan duduk di atas singa

Akan tetapi, terlepas dari penggambaran ciri-ciri tersebut, disebutkan pula bahwa Arca Ganesha memiliki bentuk dengan variasi lain.

Ada yang digambarkan dalam posisi berdiri (stanaka) dan posisi duduk (Utkutikasana) di atas asana.

Kemudian, sangat jarang Arca Ganesha digambarkan di atas wahananya yang berbentuk tikus.

Arca Ganesha yang digambarkan duduk di atas asana tengkorak antara lain ditunjukkan oleh Ganesha dari Jawa Tengah.

Baca juga: Candi Banon, Lokasi Penemuan Arca Berkualitas Tinggi

Fungsi

Arca Ganesha memiliki ukuran panjang 44 cm, lebar 43 cm, dan tinggi 97 cm dalam kondisi masih terawat dan masih utuh, tetapi sudah aus dan beberapa bagian ada yang patah.

Karena ukurannya yang cukup kecil, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) memperkirakan bahwa Arca Ganesha dulunya dijadikan sebagai sarana pemujaan kelompok masyarakat yang jumlahnya kecil atau keluarga.

Namun, saat ini diketahui bahwa Arca Ganesha difungsikan sebagai dewa keselamatan atau penolak bala di lingkungan setempat.

 

Referensi:

  • Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah. (2009). Dewa-Dewi Masa Klasik Jawa Tengah. Klaten: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.
  • Syarifuddin, Alian, Yunani. (2022). Ensiklopedia: Seni, Budaya, dan Pariwisata Kota Palembang. Palembang: Bening Media Publishing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com