Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Prasasti Haralingga dari Situs Ratu Boko

Kompas.com - 29/11/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di Kompleks Candi Ratu Boko yang ada di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pernah ditemukan empat prasasti batu berbahasa Sanskerta.

Salah satu prasasti tersebut dinamai Prasasti Ratu Boko IV atau Prasasti Haralingga.

Prasasti Haralingga ditemukan dalam kondisi sangat baik dan semua tulisannya dapat dibaca.

Apa isi Prasasti Haralingga?

Baca juga: Prasasti Masahar, Peninggalan Mpu Sindok yang Berisi Kutukan

Isi Prasasti Haralingga

Melansir jogjacagar.jogjaprov.go.id, Prasasti Haralingga ditemukan pada 1941 di sekitar pagar keliling pendopo Ratu Boko.

Prasasti ini terbuat dari batu andesit berukuran panjang 74 cm, lebar 37 cm, dan tebalnya 11 cm.

Prasasti Haralingga pernah dibaca dan diterjemahkan oleh JG de Casparis, kemudian dibaca ulang oleh Rita MS Tjahjono P dan Riboet Ds.

Isi Prasasti Haralingga terdiri dari 13 baris, dalam lima bait.

Baca juga: Prasasti Sitopayan I, Bukti Kemahiran Masyarakat Penutur Dua Bahasa

Berikut ini alih bahasa Prasasti Haralingga sesuai baitnya.

  • Kemuliaan bagi Siwa. Kemuliaan bagi Hara yang bagian kakinya telah digosok oleh mahkota yang lahir dari sebuah bunga padma dan dewa-dewa yang lain dan membinasakan Tripura dengan pedang kemegahannya maya;
  • Kepada Dewi Laksmi yang besar yang tidak memberikan kesenangan yang sama terhadap si kepala sepuluh (Rawana), Bana dan Partha (Arjuna). (Di bawah kakinya) si pembuat madu (lebah) di kepala mereka, dan dari tubuh biji serbuk sari bunga padma dari Hara mengalir seperti aliran air (seperti tubuh yang sedang mandi);
  • Satu saat, ada seorang dewa yang Iemah adalah merupakan keturunan dari Akhandalapura, yang kaya akan bermacam-macam kesenangan, seperti bulan yang bersinar terang dari udara yang bersih tak bernoda;
  • Raja ini adalah keturunan dewa, mahir dalam sastra, memerintah bersama Kalasodbhawa
  • Olehnya, yang terdiri dari kumbang-kumbang di bunga padma saja pada bagian kaki, lingga ini didirikan dan di sanalah tempat pembersih dunia.

Prasasti Haralingga tidak berangka tahun, tetapi diperkirakan sejaman dengan Prasasti Wukiran (862 M), Prasasti Krttikavalifiga (856 M), dan Prasasti Tryambakalingga (856 M), yang ditemukan di area yang sama.

Dapat dikatakan, Prasasti Haralingga merupakan salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-9.

Baca juga: Prasasti Sitopayan II, Bukti Awal Perkembangan Aksara Batak

Prasasti Haralingga bait pertama hingga ketiga berisi puji-pujian kepada dewa.

Pada bait keempat dan kelima disebutkan seorang penguasa bernama Kalasodbhawa yang telah mendirikan lingga.

Nama Kalasodbhawa oleh De Casparis dihubungkan dengan sosok pu Kumbhayoni.

Menurut Boechari, Rakai Walaing pu Kumbhayoni mungkin sekali masih anggota wangsa Syailendra yang menganut agama Siwa, terutama pemuja Agastya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com