Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sragen Dijuluki sebagai Bumi Sukowati?

Kompas.com - 23/10/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Sragen adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang secara geografis berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Boyolali, Karanganyar, dan Grobogan.

Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 1987, ditetapkan bahwa Kabupaten Sragen berdiri pada 27 Mei 1746.

Melansir situs resmi Pemkab Sragen, tanggal dan tahun itu merupakan momen penting di mana Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I) menancapkan tonggak perlawanan terhadap Belanda dengan membentuk pemerintahan lokal di wilayah Sragen.

Sragen terkenal dengan julukannya, Bumi Sukowati. Dari mana asal-usul julukan tersebut?

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Nama Sragen

Sejarah julukan Sragen sebagai Bumi Sukowati

Sragen dijuluki sebagai Bumi Sukowati karena dinamai demikian oleh Rakai Walaning Pukumbayoni.

Sejarah julukan ini dapat ditelusuri dari abad ke-8, ketika Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Rakai Panangkaran.

Rakai Panangkaran adalah raja kedua Mataram Kuno yang berkuasa pada sekitar tahun 746 hingga 784.

Pada saat itu, ada raja bawahan Rakai Panangkaran yang bernama Rakai Walaning Pukumbayoni menyingkir ke sebuah daerah akibat terjadi peperangan.

Daerah tersebut, yang kini menjadi wilayah Sragen, dinamakan Sukowati.

Oleh karena itu, Rakai Walaning Pukumbayoni dianggap sebagai cikal bakal Bumi Sukowati.

Selama berabad-abad, Sragen dikenal dengan nama Sukowati, bahkan ketika Pangeran Mangkubumi datang.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Purworejo

Melansir situs resmi Pemkab Sragen, pada saat Pangeran Mangkubumi membentuk pemerintahan lokal dan mengangkat beberapa pejabat, ia juga meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati.

Nama Sragen justru baru muncul setelah itu, atau pada abad ke-18.

Kala itu, Tumenggung Alap-Alap menyerahkan hidangan makanan dan legen (fermentasi sari gula kelapa) dalam tempat makanan dan bumbung (tempat minum dari bambu), kepada Pangeran Sukowati.

Pangeran Sukowati pun merasa senang dengan hidangan tersebut, sehingga ia berkata pasrah dan legen.

Pasrah artinya menyerahkan atau menghidangkan. Kata pasrah dan legen inilah yang kemudian menjadi kata Sragen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com