Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Sukendro, Target G30S yang Lolos Karena Perjalanan Dinas

Kompas.com - 29/09/2023, 14:15 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Ahmad Sukendro adalah salah satu jenderal yang berhasil lolos dari Peristiwa G30S (Gerakan 30 September) pada 1965.

G30S merupakan operasi penculikan terhadap sekelompok jenderal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), yang diyakini hendak mengudeta Presiden Soekarno.

Nama Sukendro sebenarnya tercantum dalam daftar target G30S yang dibuat oleh sejumlah tokoh simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ia merupakan orang kepercayaan AH Nasution yang juga dekat dengan pejabat maupun badan intelijen Amerika Serikat (CIA).

Sukendro selamat dari peristiwa tersebut karena sedang menjalankan tugas negara ke China atas perintah Presiden Soekarno.

Baca juga: Kenapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh Saat Peristiwa G30S?

Siapa sosok Jenderal Sukendro?

Ahmad Sukendro lahir pada 16 November 1923 di Banyumas, Jawa Tengah.

Kiprahnya tercatat pada masa pendudukan Jepang, di mana ia mendaftar sebagai anggota PETA (Pembela Tanah Air).

Pada masa Revolusi Kemerdekaan, Sukendro bergabung dengan Divisi Siliwangi dan di situlah AH Nasution menyadari kemampuan analisisnya yang berada di atas rata-rata perwira lainnya.

AH Nasution, yang saat itu menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), mengangkat Sukendro sebagai asisten intelijen (Asintel) I KSAD.

Pada 1957, saat perwira-perwira daerah resah dengan kebijakan pemerintah pusat di Jakarta dan berniat menuntut opsi otonomi, Sukendro menggelar operasi intelijen.

Operasi Sukendro mampu memperkecil kekacauan pada masa Pemberontakan PRRI dan Permesta.

Dari situlah posisinya terus merangkak naik menjadi sosok penting di tubuh TNI AD, yang dekat dengan AH Nasution maupun Ahmad Yani.

Baca juga: Korban Peristiwa G30S di Yogyakarta

Sebagai perwira antikmunis garis keras, Sukendro juga pernah memimpi penindasan terhadap PKI pada Juli-September 1960.

Buntut dari peristiwa itu, Presiden Soekarno mengajak TNI AD berkompromi dan mencapai kesepakatan bahwa Sukendro dikirim ke pengasingan selama tiga tahun.

Dekat dengan pejabat AS dan CIA

Selama masa pengasingan, Sukendro belajar di University of Pittsburgh di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com