Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Pranoto Reksosamodra: Menpangad yang Dituduh Terlibat G30S

Kompas.com - 05/09/2022, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pranoto Reksosamodra merupakan tokoh Indonesia yang menderita setelah Orde Lama runtuh.

Ia mendekam dalam tahanan selama 15 tahun pada era Orde Baru karena tuduhan terlibat Gerakan 30 September atau G30S.

Ketika G30S pecah dan Ahmad Yani menjadi salah satu tokoh Indonesia yang meninggal dunia, Pranoto Reksosamodra diangkat menjadi Menpangad (Menteri Panglima Angkatan Darah) oleh Presiden Soekarno.

Baca juga: Biografi Amir Machmud: Jenderal di Balik Terbitnya Supersemar

Sebelum terjun di dunia militer, Pranoto ternyata memiliki keinginan untuk menjadi seorang guru.

Kehidupan Awal

Pranoto Reksosamodra lahir di Bagelen, Purworejo, pada 16 April 1923. Ia adalah anak kesembilan dari sepuluh bersaudara.

Pranoto merupakan anak dari pasangan R. Soempeno Reksosamodra dan R. Ngt. Wasiah Soempeno Reksosamodra.

Ia memulai pendidikannya di Holland Inlandsche School (HIS) Muhammadiyah.

Kemudian, Pratono melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), juga di Muhammadiyah, hingga lulus pada 1940.

Pranoto memiliki keinginan untuk menjadi guru.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Holland Inlandsche Kweekschool (HIK) Muhammadiyah dan lulus pada 1943.

Setelah itu, Pranoto justru terjun ke dunia militer dengan bergabung Pembela Tanah Air (PETA) di Magelang, menjelang kemerdekaan Indonesia.

Karier Militer

Setelah bergabung PETA di Magelang, Pranoto juga tergabung dalam Kanbu Kyoikutai (PETA) Bogor.

Pranoto kemudian meniti kariernya dari komandan peleton, komandan kompi, komandan batalion, hingga menjadi komandan resimen infanteri dengan berbagai pengalaman perang gerilya di wilayah Jawa Tengah.

Pada 1957, Pranoto menempuh pendidikan di Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat (SSKAD).

Ia kemudian menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorium (T&T) IV Kodam Diponegoro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com