Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatan Labuhan Gunung Merapi

Kompas.com - 21/02/2024, 12:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Labuhan adalah sebuah tradisi selamatan yang sudah dilakukan turun-temurun masyarakat Jawa.

Selamatan Labuhan dilakukan memperoleh keselamatan lahir dan batin, serta agar terhindar dari gangguan makhluk halus.

Selamatan Labuhan biasanya dilakukan minimal setahun sekali pada bulan Bakda Mulud di Desa Korijaya, daerah Gunung Merapi.

Acara ini selalu dianggap menarik dan menjadi pusat perhatian masyarakat Jawa.

Pada bulan Bulan Bakda Mulud masyarakat dari daerah Jawa Tengah berbondong-bondong datang untuk mengikuti acara ini demi mendapat tuah keselamatan Labuhan ke Gunung Merapi.

Asal-usul Labuhan

Selamatan Labuhan merupakan tradisi yang sudah dilakukan raja-raja Jawa secara turun temurun.

Dikisahkan bahwa saat Kerajaan Gilingan diperintah oleh Prabu Sitiwaka yang beragama Buddha ditimpa wabah penyakit dan paceklik. Akibatnya, situsi kerajaan memburuk dan rakyat menjadi kacau.

Sang Prabu pun mengutus Brahmana Radhi untuk mengadakan Selamatan Rajawedha untuk raja dan keluarganya.

Sementara itu, rakyat juga diminta untuk mengadakan Selamatan Brahmawedha.

Baca juga: Tradisi Labuhan Merapi, Upacara Adat Sejak Era Kerajaan Mataram Islam

Setelah diadakan dua ritual itu, wabah penyakit dan paceklik sirna. Bahkan, tanah menjadi subur dan rakyat sejahtera.

Selanjutnya, Prabu Ajipamasa dari Pengging meneruskan upacara Selamatan Rajawedha.

Dikisahkan bahwa Kerajaan Pengging mendapat serangan dari para raksasa Kerajaan Nginamantaka.

Prabu Ajipamasa memutuskan mengubah Selamatan Rajawedha menjadi Selamatan Mahesalawung, yaitu menanam kepala kerbau hutan di Hutan Krendhowahono.

Ritual ini bertujuan mendapat bantuan dari Batari Kalayuwati, putri Batari Durga.

Akhirnya, sang prabu mendapat bantuan dari Batari Kalayuwati dan sang raksasa dapat dikalahkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com