Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Benteng Somba Opu Peninggalan Kerajaan Gowa

Kompas.com - 20/09/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Benteng Somba Opu adalah peninggalan sejarah dari Kerajaan Gowa.

Kompleks Benteng Somba Opu terletak di Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Benteng ini dibangun pada abad ke-16 dan pernah menjadi saksi perjuangan rakyat Kerajaan Gowa dalam menghadapi Belanda.

Baca juga: Benteng Frederik Hendrik, Cikal Bakal Masjid Istiqlal

Sejarah Benteng Somba Opu

Melansir laman Kemdikbud, Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-9, Daeng Mantanre Karaeng Tumapa'risi Kallonna, pada tahun 1525.

Pembangunan benteng ini tidak selesai dalam satu pemerintahan, sehingga masih dilanjutkan oleh sultan-sultan setelahnya.

Pada masa Sultan Gowa ke-10, Karaeng Tunipalangga Ulaweng, struktur dinding benteng diperkuat dengan batu padas.

Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Tunijallo dan Sultan Alauddin, Benteng Somba Opu dipersenjatai dengan meriam-meriam berkaliber berat di setiap sudut bastionnya.

Salah satu meriam yang masih dapat dijumpai di benteng ini adalah sebuah meriam dengan panjang sekitar 9 meter.

Setelah itu, bangunan benteng ini masih terus disempurnakan.

Baca juga: Sejarah Benteng Huta Nauli di Sumatera Barat

Apa fungsi Benteng Somba Opu?

Benteng Somba Opu diapit dua sungai, yaitu Sungai Balang Baru dan Sungai Jene'berang.

Pada masa awal pembangunannya, Benteng Somba Opu dijadikan sebagai ibu kota Kerajaan Gowa.

Kemudian, pada pertengahan abad ke-16, benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi oleh pedagang asing dari Asia dan Eropa.

Sejak sebelum masa kolonial, Pelabuhan Somba Opu memang sudah dikenal sebagai pintu menuju kawasan timur Indonesia.

Reruntuhan Benteng Somba Opu.Wikimedia Commons Reruntuhan Benteng Somba Opu.
Pada perkembangan selanjutnya, Benteng Somba Opu menjadi pusat permukiman dan pusat kota.

Penduduk yang tinggal di sekitar benteng tidak hanya warga Gowa, tetapi juga para pedagang asing dari Denmark, Inggris, Portugal, dan Gujarat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com