KOMPAS.com - Sesuai namanya, panjat pinang adalah perlombaan yang dilakukan dengan memanjat pohon pinang atau pohon lainnya yang sudah dikuliti dan diberi cairan pelicin.
Biasanya, lomba panjat pinang dimainkan saat Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus.
Peserta panjat pinang akan berlomba-lomba untuk bisa mencapai ke puncak dan mengambil hadiah-hadiah yang sudah digantungkan di atasnya.
Sampai saat ini, panjat pinang tetap menjadi permainan populer di Indonesia.
Baca juga: 5 Lomba 17 Agustus yang Ternyata Berasal dari Belanda
Sejarah panjat pinang bermula dari zaman penjajahan Belanda di Indonesia sekitar tahun 1920 hingga 1930-an.
Hanya, dulu, panjat pinang diadakan pada 31 Agustus untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.
Di samping itu, ada sejumlah versi berbeda yang menjelaskan tentang sejarah panjat pinang.
Versi ini disampaikan oleh sejumlah ahli, seperti Dr Edi Sedyawati, Sartono Kartodirdjo, dan Dr Nina Herlina Lubis.
Menurut Dr. Edi Sedyawati, sejarah panjat pinang berasal dari tradisi Hindu-Buddha.
Ia mengatakan bahwa panjang pinang merupakan wujud lanjutan perjuangan manusia dalam mencapai kesempurnaan.
Sartono Kartodirdjo menjelaskan bahwa panjat pinang merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman sebelum masehi.
Menurut pendapat Kartodirdjo, panjat pinang dapat membawa kemakmuran.
Dr Nina Herlina Lubis adalah seorang antropolog Indonesia yang berpendapat bahwa panjat pinang merupakan tradisi nan sarat pada simbol-simbol.
Menurut Lubis, panjang pinang dilanjutkan dengan perjuangan, kerja sama, dan kegotongroyongan.
Baca juga: Siapa Pencipta Lagu 17 Agustus atau Hari Merdeka?
Ada versi lain yang menyebutkan bahwa sejarah panjat pinang masih lekat dengan tradisi China.