Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Soekarno Memilih 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan?

Kompas.com - 18/08/2023, 20:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945.

Baru saja pada Kamis (17/8/2023), Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-78.

Artinya, sudah 78 tahun Indonesia terbebas dari penjajah dan berdiri sebagai negara yang utuh sekaligus berdaulat.

Tanggal kemerdekaan ini ditentukan oleh presiden pertama Indonesia, yaitu Soekarno.

Lantas, apa alasan Soekarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan?

Baca juga: Jika Tidak Dijajah Jepang, Akankah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945?

Alasan 17 Agustus dijadikan Hari Kemerdekaan Indonesia

Soekarno memilih 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia karena pada saat itu bertepatan dengan hari Jumat Legi.

Menurut kalender Jawa, Jumat legi memiliki arti Jumat yang berbahagia dan suci.

Selain itu, Soekarno juga mempercayai angka 17 sebagai angka suci yang dapat memberikan harapan baik.

Lebih lanjut, dalam Islam, Al-Quran diturunkan pada 17 Ramadhan dan jumlah rakaat salat lima waktu bagi umat Islam adalah 17 rakaat.

Hal inilah yang kemudian membuat Soekarno yakin bahwa 17 merupakan tanggal yang baik untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan RI.

Sebelumnyam tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sempat menuai perdebatan antara Soekarno dengan golongan muda yang menginginkan proklamasi dilaksanakan pada 15 Agustus 1945.

Baca juga: Siapa Pencipta Lagu 17 Agustus atau Hari Merdeka?

Disebutkan bahwa tanggal 15 Agustus 1945, golongan muda datang ke kediaman Soekarno dan mendesaknya untuk segera mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Alasan golongan muda mendesak Soekarno adalah karena mereka tidak ingin kemerdekaan yang dicapai berkat hadiah yang diberikan oleh Jepang setelah menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Namun, karena Soekarno dan Mohammad Hatta tidak kunjung mengabulkan keinginan golongan muda, kedua tokoh bangsa itu terpaksa dibawa ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Alasan pengasingan ini adalah agar Soekarno-Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.

Pada akhirnya, setelah melalui perundingan, Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada Jumat, 17 Agustus 1945.

 

Referensi:

  • Ilmiyanti. (2018). Soekarno is a Great Lover, Kisah Cinta Sang Putra Fajar. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com