Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran PBB dalam Menyelesaikan Konflik Indonesia-Belanda

Kompas.com - 13/08/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, dibutuhkan proses perjuangan yang panjang dan melibatkan banyak tokoh.

Selain itu, Indonesia juga banyak dibantu oleh pihak luar negeri, salah satunya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

PBB merupakan organisasi internasional yang turut berperan penting dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.

Terlebih, ketika Indonesia mengalami konflik dengan Belanda.

Lantas, apa peran PBB dalam menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda?

Baca juga: Peran PBB dalam Bidang Keamanan dan Kemanusiaan

Melakukan Sidang Dewan PBB

Untuk mengatasi konflik Indonesia-Belanda, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sebuah resolusi pada 1 Agustus 1947, yang berisi:

PBB menyerukan kepada Indonesia dan Belanda untuk melakukan gencatan senjata
Indonesia dan Belanda diminta untuk menyelesaikan masalah dengan komisi arbitrase atau cara lainnya.

Kemudian, pada 14 Agustus 1947, Sidang Dewan PBB dilangsungkan di Lake Success, New York, Amerika Serikat.

Adapun agenda Sidang Dewan PBB ini adalah untuk membahas mengenai konflik antara Indonesia dengan Belanda, khususnya setelah Agresi Militer Belanda I (1947).

Pasca-sidang, Belanda dan Indonesia pun bersedia melakukan gencatan senjata dan berunding dalam Sidang Dewan PBB di AS.

Ada dua keputusan yang dihasilkan dalam Sidang Dewan PBB, yaitu:

  • Indonesia wajib membuat laporan tentang keadaan di Indonesia
  • Membentuk Komisi Tiga Negara yang akan membantu menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.

Baca juga: UNCI: Latar Belakang, Tugas, Anggota, dan Hasil Kerja

Membentuk Komisi Tiga Negara

Upaya PBB selanjutnya dalam menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda adalah dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN).

KTN dibentuk pada 26 Agustus 1947, yang beranggotakan tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

Adapun tugas KTN sesuai hasil pertemuan di Sydney, pada 20 Oktober 1947 adalah:

  • Membantu menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda secara damai.
  • Berusaha mendekatkan Indonesia-Belanda untuk menyelesaikan persoalan-persoalan militer dan politik.
  • Mempertemukan kembali Indonesia-Belanda dalam perundingan Renville.

Membentuk UNCI

Belanda masih terus berusaha menguasai Indonesia lewat Agresi Militer Belanda II (1948).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com