Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Supriyadi, Pemimpin Pemberontakan PETA Blitar

Kompas.com - 12/08/2023, 11:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada 14 Februari 1945, Shodancho Supriyadi, seorang prajurit Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar, menghilang tanpa jejak.

Setelah Indonesia merdeka, Supriyadi sebenarnya sempat diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai menteri pertahanan dan keamanan.

Namun, ia tidak pernah muncul lagi setelah Pemberontakan PETA di Blitar digagalkan Jepang.

Baca juga: Berakhirnya Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

Misteri menghilangnya Supriyadi masih menjadi tanda tanya hingga kini. Supriyadi apa masih hidup atau sudah mati?

Siapa Supriyadi?

Supriyadi adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang keberadaannya tidak diketahui hingga kini.

Ia lahir di Trenggalek, Jawa Timur, pada 13 April 1923, sehingga belum genap berusia 22 tahun saat memimpin Pemberontakan PETA di Blitar.

Supriyadi adalah putra Bupati Blitar, Raden Darmadi. Ibunya juga seorang bangsawan bernama Rahayu. Namun, sang ibu meninggal dunia saat Supriyadi berusia dua tahun.

Setelah ibunya meninggal dunia, Supriyadi dirawat oleh sang kakek dengan didikan cukup keras.

Lantaran terlahir dari keluarga bangsawan, Supriyadi dapat mengenyam pendidikan dengan baik.

Ia tamat sekolah dasar Belanda, sebelum akhirnya lanjut di MULO atau setara Sekolah Menengah Atas (SMA).

Setelah itu, Supriyadi masuk ke Sekolah Pamong Praja di Magelang, Jawa Tengah.

Akan tetapi, di tengah pendidikannya itu, Jepang masuk ke Indonesia pada 1942, sehingga Supriyadi putus sekolah.

Satu tahun kemudian atau pada 1943, Supriyadi akhirnya menyelesaikan sekolahnya dengan mengikuti pelatihan di Seimendoyo, yang diselenggarakan penduduk di Tangerang, Banten.

Selama bersekolah di Tangerang, Supriyadi juga mengikuti pelatihan militer.

Setelah lulus sekolah, Supriyadi lantas bergabung dengan PETA pada akhir 1943. Ia menjalani pelatihan di sekolah perwira PETA di Tangerang dan menerima pangkat komandan peleton. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com